EmitenNews.com—Sebagai agen pembangunan, PT Bank Mandiri Tbk secara aktif terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna memacu ekonomi khususnya di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Emiten berkode BMRI ini mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 34,38 triliun.


Dengan upaya Pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan menyuburkan pelaku UMKM di Indonesia agar naik kelas. Sejak tahun 2008 hingga 2022 Bank Mandiri telah memperoleh plafon KUR sebesar Rp 40 triliun, kemudian meningkat dibandingkan plafon tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35 triliun.


Konsistensi ini sebagai pendukung penyaluran KUR, Bank Mandiri perseroan berupaya dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi di Indonesia.


"Sejalan dengan aspirasi Pemerintah dalam mendukung UMKM , penyaluran KUR juga menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif," ujar SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso dalam keterangan resmi, Kamis (17/11/2022).


Tercatat hingga akhir Oktober 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 34,38 triliun kepada lebih dari 319 ribu debitur di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut telah mencapai 85,96% dari target tahun 2022 sebesar Rp 40 triliun.


Bila dirinci berdasarkan sektornya, realisasi penyaluran KUR tersebut ke dalam sektor pertanian sebesar 29,34%, sektor jasa produksi 20,14%, sektor industri pengolahan 8,22%, dan sektor perikanan 1,99%.


Dari jumlah tersebut, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi yang mencapai Rp 20,53 triliun atau 59,71% dari total realisasi KUR di akhir Oktober 2022.


"Penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produktif terus meningkat dari tahun ke tahun. Antara lain ke sektor pertanian, perikanan, jasa produksi dan industri pengolahan," ujar Josephus.


Sampai dengan akhir tahun, bank berlogo pita emas ini optimis dapat memenuhi target penyaluran KUR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di samping itu, Bank Mandiri lanjut Josephus juga terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi.


"KUR Bank Mandiri difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," ujar Josephus.


Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UMKM . Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media untuk memperluas pasar UMKM lokal.


Salah satunya melalui inisiatif pengembangan Rumah BUMN sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program tanggung jawab sosial perusahaan ( TJSL ) Melalui Rumah BUMN .


"Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukan pertumbuhan. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM ," pungkas Josephus.


Dengan hasil akhir yang diperoleh, sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri sudah lebih dari 13.600 UMKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 42 ribu.