EmitenNews.com -PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp90 hingga Rp100 miliar di sepanjang tahun ini.


Seluruh capex yang dianggarkan bersumber dari dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).


INET menggelar IPO dengan menawarkan 1,50 miliar saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Emiten teknologi ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp151,50 miliar.


"Untuk infrastruktur sebesar Rp90-Rp100 miliar, sisanya untuk pengembangan usaha lainnya," kata Direktur Utama INET, Muhammad Arif di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/7/2023).


Pasca IPO, Arif mengatakan, perseroan berfokus untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur. Perseroan akan memfokuskan pengembangan infrastruktur di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta.


"Tujuan utama perseroan itu menyelesaikan pembangunan infrastruktur, jadi market yang sudah kami approach bisa terserap hingga akhir 2023," jelasnya.


INET memproyeksikan penambahan 52 point of presence (PoP) hingga akhir tahun ini, serta memperluas area pemasangan kabel optik fiber dari Jakarta ke Surabaya.


Sebagai informasi, Point of Presence (PoP) adalah lokasi fisik di mana penyedia layanan telekomunikasi atau Internet Service Provider (ISP) memiliki peralatan dan infrastruktur jaringan untuk menawarkan layanannya kepada pelanggan.


"Jadi memang kami harapkan dana IPO ini dapat untuk menyelesaikan infrastruktur yang memang sudah kita bangun sebelumnya," ujar Arif.


Arif optimistis, bisnis di bidang infrastruktur digital yang menjadi fokus perseroan akan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal itu menyusul peningkatan jumlah ISP di Indonesia yang masif, mencapai 20 perusahaan setiap bulannya.