EmitenNews.com—Emiten Produsen Semen Gresik PT Semen Indonesia (SMGR) Tbk mengumumkan hasil realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum atau rights issue. SMGR telah menggunakan lebih dari setengah dana hasil penawaran umumnya.

 

Menurut Keterbukaan Informasi BEI, SMGR menghimpun Rp 5,3 Triliun melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang berakhir pada 22 Desember 2022. Dari dana tersebut, Rp 2,8 Triliun telah dikeluarkan untuk konsolidasi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) ke dalam perseroan.

 

Sementara itu, masih ada sisa dana Rp 2,5 Triliun yang belum dibelanjakan. Rencananya, sisa dana akan digunakan untuk program Environmental, Social and Governance (ESG) sebesar Rp 1,53 Triliun.

 

Selain itu, sisa dana juga akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan sebesar Rp 692 Miliar dan penambahan modal kerja perseroan Rp 278 Miliar.

 

Sebagai informasi, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menetapkan harga untuk right issue, yakni Rp 6.600 per saham. SMGR menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 846,21 juta saham baru Seri B atau sebanyak-banyaknya 12,49% setelah rights issue. Setiap pemegang 100 juta saham lama berhak atas 14,26 juta.

 

Pemerintah sendiri merupakan pemegang saham utama SMGR, dimana memiliki satu saham Seri A Dwiwarna dan 3,02 miliar saham Seri B dalam SMGR. Pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam, dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (inbreng).

 

Penyetoran modal Negara RI akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), atau sejumlah 7,49 saham Seri B (inbreng saham SMBR), dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 2,84 triliun.

 

Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimum sebesar 12,49% setelah periode pelaksanaan HMETD.