EmitenNews.com - Jasa Armada Indonesia (IPCM) semester I-2025 membukukan pendapatan Rp714 miliar. Melejit 19,25 persen dari periode sama tahun lalu Rp598,75 miliar. Kontribusi terbesar dari jasa penundaan kapal Rp639,27 miliar atau 89,53 persen, dan kontribusi jasa pemanduan kapal 7,17 persen atau Rp51,18 miliar. 

Pendapatan jasa pelayanan kapal khususnya terminal khusus (Tersus) meningkat cukup signifikan yaitu 32,52 persen atau senilai Rp258,4 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp194,99 miliar. Itu didukung peningkatan kinerja beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru Indonesia bagian timur. 

Pada pelabuhan umum juga meningkat 12,91 persen  menjadi Rp306,49 miliar dari sebelumnya Rp271,44 miliar. Kemudian pada TUKS juga meningkat 12,3 persen menjadi Rp125,56 miliar dari sebelumnya Rp111,81 miliar YoY. Aset meningkat 5,31 persen menjadi Rp1,74 triliun dari posisi akhir 2024 sebesar Rp1,65 triliun. 

”Upaya kami meningkatkan kinerja melalui kerja sama dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil sesuai harapan. Ekspansi di wilayah Indonesia Timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan makin baik, dan meningkat,” tukas Shanti Puruhita, Direktur Utama Jasa Armada.

Pada awal 2025, Jasa Armada mulai mengoperasikan layanan jasa layanan penundaan kapal di Pelabuhan Tarakan. Itu bagian komitmen perseroan untuk memperluas jangkauan layanan, dan mendukung kelancaran logistik nasional. Berdasar RUPST pada 18 Juni 2025 lalu, investor menyetujui penetapan penggunaan laba tahun buku 2024 sejumlah Rp166,84 miliar.

Sekitar 75,02 persen dari laba tersebut untuk dividen final Rp125,16 miliar atau Rp23,72 per lembar. Itu menunjukkan apresiasi, komitmen kepada pemegang saham, dan investor terus mendukung perseroan. ”Perseroan menjaga kinerja positif. Itu diharap memberi nilai tambah, dan menjaga kepercayaan para pemegang saham,” imbuh Shanti.

Perseroan dalam menjalankan proses bisnis  berkomitmen mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Guna memaksimalkan penggunaan energi terbarukan, perseroan telah mengembangkan penggunaan shore connection yaitu tenaga listrik dari darat ke kapal untuk menunjang kebutuhan daya listrik pada saat kapal sandar. 

Perseroan memiliki tiga kapal pandu dilengkapi sistem solar panel surya. Selain itu, perseroan juga telah menggunakan bahan bakar kapal lebih ramah lingkungan yaitu Biosolar B40. Komitmen dan inisiatif perseroan mengedepankan prinsip ESG untuk mencapai bisnis berkelanjutan, dan mewujudkan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ditunjukkan pada aspek lingkungan. 

Salah satunya melalui perolehan penghargaan kategori "Pilar Lingkungan Gold Bintang 4" untuk program unggulan Penanaman Mangrove dan Pohon dari TJSL & CSR Award 2025. Serta dalam Pelaporan Keberlanjutan tahun 2024, IPCM mendapatkan penghargaan “Silver Award” untuk kategori Sustainability Report dari Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025, sebagai bentuk pengakuan dan kesesuaian dengan standar Global Reporting Initiative (GRI). (*)