Semringah, Erick Thohir Sambut Baik Investasi USD15 Juta dari Korsel dan Tiongkok ke IBC

EmitenNews.com-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif kerja sama yang dilakukan PT Industri Battery Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan perusahaan Tiongkok, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) dan LG Energy Solution asal Korea Selatan (Korsel). Dalam kerja sama tersebut, ucap Erick, IBC berhasil mendapatkan investasi senilai US$ 15 miliar untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
"Kita menyambut baik kerja sama investasi dari dua perusahaan besar asal Tiongkok dan Korsel. Hal ini memberi bukti bahwa investor yakin dengan keseriusan Indonesia dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik," kata Erick di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Menurut Erick, investasi CBL dan LG Energy Solution untuk inisiatif proyek aki kendaraan listrik terintegrasi selaras dengan rencana pengembangan baterai kendaraan listrik yang menekankan ekosistem terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir. Erick menilai upaya Indonesia dalam menuju pemain global industri baterai listrik memerlukan dukungan banyak pihak, mulai dari sinergitas BUMN , swasta nasional, pemerintah pusat dan daerah, hingga perusahaan luar untuk transfer teknologi.
"Dampak investasi tak hanya dirasakan oleh IBC, melainkan juga kita tekankan di BUMN bagaimana investasi harus berkontribusi dalam perekonomian nasional dan daerah serta yang tidak kalah penting, membuka lapangan kerja," ucap Erick.
Erick menilai akselerasi pengembangan ekosistem industri baterai listrik sangat penting bagi Indonesia. Erick menyebut IBC juga memiliki potensi untuk memperluas kerja sama dengan CBL dan LG Energy Solution di masa yang akan datang.
"Kita di BUMN terbuka dengan kerja sama, apakah itu kemitraan strategis atau dalam bentuk lain, yang penting kerja sama itu harus saling menguntungkan," ungkap Erick.
Dengan penguatan dan percepatan pengembangan ekosistem industri baterai listrik, ucap Erick, Indonesia nantinya dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.
"Kita tidak ingin kekayaan alam hanya dikirimkan ke luar dalam bentuk bahan baku, lalu dijual lagi ke sini dengan harga yang mahal. Kita ingin kekayaan alam dan market yang besar menjadi sumber bagi pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Erick.
Related News

Kasus Korupsi Minyak Mentah, Riza Chalid juga Dijerat Pasal TPPU

KPK Pamerkan 22 Kendaraan Hasil Sitaan dari OTT Wamenaker Noel

Jaksa Ungkap Uang Suap Kasus Vonis Lepas Perkara CPO Rp40 Miliar

Menkeu Ungkap Anggaran MBG Ambil Rp223T dari Pos Pendidikan 2026

Kasus Vonis Lepas, Hakim Agam Ngaku Sudah Kembalikan Uang Suap Rp6M

Dari OTT Wamenaker Noel, KPK Sita Uang, Motor Ducati dan Puluhan Mobil