EmitenNews.com - Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan, sepanjang Januari-September2022, penjualan kendaraan roda dua di pasar domestik mencapai 3.612.360 unit. Sedangkan ekspornya menembus angka 568.460 unit.


Sementara itu, pada periode Juli-September 2022, penjualan sepeda motor di pasar domestik mencapai 1.365.733 unit atau naik 4,15% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.311.319 unit.


Angka tersebut menunjukkan potensi pertumbuhan industri otomotif yang terbilang menjanjikan dan menjadi momentum bagi agen pemegang merek (APM) untuk meningkatkan kapasitas produksinya.


"Dengan demikian, tercipta pula peluang bagi industri kecil menengah atau IKM untuk bisa masuk ke dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Pelaku IKM (tier 2 dan 3) dapat masuk ke industri tier 1 untuk menyuplai komponen, aksesoris, atau suku cadang (OEM) ke para APM," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Link and Match IKM komponen alat angkut dengan tier APM di Jakarta, Selasa (1/11).


Menperin menyatakan kementeriannya serius untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing IKM agar dapat menjadi bagian dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Langkah strategis yang dijalankan antara lain melalui fasilitasi kemitraan dan menggelar kegiatan link and match antara IKM komponen alat angkut dengan tier APM.


“Menciptakan kemandirian manufaktur di sektor industri otomotif, salah satunya dilakukan melalui penguatan IKM dalam rantai pasok, termasuk kegiatan pengoptimalan local content. Strategi kemitraan ini dinilai paling efektif untuk memperkuat rantai pasok industri otomotif di Indonesia,”


Dalam gelaran kegiatan Link and Match tahun ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN),PT. Astra Honda Motor (AHM), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), serta Lembaga Perbankan dan Lembaga Pembiayaan Non Perbankan yang mempertemukan sekitar 40 IKM komponen otomotif dengan 20 tier APM.


Kegiatan Link and Match pertama kali dilaksanakan tahun 2017, dan merupakan agenda rutin tahunan Ditjen IKMA Kemenperin. Pada tahun 2020-2021 lalu, kegiatan ini sempat terhenti dikarenakan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19.“Kami mengapresiasi KADIN dan PT. AHM untuk ikut kolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaanLink and Match tahun ini,” ujar Menperin.


Selain temu bisnis, pada kegiatan ini juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenperin dengan KADIN tentang Kemitraan Industri Kecil dan Industri Menengah dalam Rantai Pasok Industri Manufaktur Nasional. Adapun MoU tersebut antara 14 perusahaanbagian dari tier AHM dengan30 pelaku IKM, kemudianMoU antara Lembaga Akademik dengan IKM, serta MoU antara industri jasa perbengkelan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi.


Menurut Menperin, strategi kemitraan antara IKM produsen komponen otomotif dengan tier APM dapat mendorong kemandirian IKM karena adanya kepastian pasar. Selanjutnya, manfaat lain yang didapat IKM,yakni adanya transfer teknologi, perbaikan kualitas dan kuantitas produk, pengelolaan sistem manajemen yang baik, peningkatan kompetensi SDM, serta kemudahan akses pembiayaan.


“Bagi industri besar otomotif, kemitraan dengan IKM mampu mendukung upaya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk yang dihasilkan. Ini akan lebih banyak lagi industri dalam negeri yang dapat berkontribusi sebagai tier APM khususnya IKM,” tutur Agus.


Menperin menambahkan, penguatan sektor IKM menjadi hal yang penting dalam menopang kinerja ekonomi nasional. Fasilitas permodalan dan transformasi digital menjadi salah satu kunci untuk memacu daya saing produk IKM. “Selain permodalan, kita juga harus terus mendorong IKM bisa lebih cepat bertransformasi menuju era industri 4.0. Sebab, proses produksi akan lebih efisien dan bisa menciptakan inovasi,” jelasnya.


Melalui upaya ini, diyakini produk IKM komponen akan lebih mudah diterima sesuai kebutuhan dan standar dari industri otomotif yang menjadi bagian dari rantai perusahaan. “Upaya berikutnya yang juga harus diperhatikan, yakni meningkatkan kualitas SDM sektor IKM. Strategi pemerintah dan Kadin antara lain adalah kemitraan,” imbuhnya.(fj)