Sepeda Brompton Kini Susah Laku, Trendnya Sudah Selesai?

Ilustrasi pengendara sepeda Brompton. Dok. Brompton.
EmitenNews.com - Sepeda Brompton ‘kehilangan’ pasar di Tanah Air. Sampai pertengahan 2025 ini, penjualan sepeda Sultan buatan Inggris itu, menurun tajam. Jauh dibanding dengan kondisi 4 hingga 5 tahun lalu, saat trend gowes melanda hampir semua lapisan masyarakat. Malah, tahun ini impor resmi oleh distributor turun jauh, mencapai 6x lipat.
"Waktu pandemi quantity import yang di-declare dalam setahun ada 3.000 unit. Sekarang, cuma sampai 500 unit. Sangat kecil. Jadi sangat minim sekali marketnya, dan juga karena consider dengan stok yang masih ada," urai Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/6/2025).
Repotnya, untuk menjual stok yang baru datang, tantangan besar. Stok lama menumpuk karena permintaan sedikit. diperkirakan, mulai Agustus hingga Desember 2025, tidak ada lagi stok Brompton yang masuk ke dalam negeri.
"Jadi, 500 itu target impor satu tahun. Sekarang kuota masih berjalan. Jadi, mereka punya target impor. Beberapa model mungkin terakhir di bulan ini, atau Juli. Terakhir itu masuk, nanti mungkin tahun depan lagi itemnya," sebutnya.
Masuk akal kalau saat ini banyak pedagang sepeda yang kesulitan menjual unitnya, termasuk Brompton. Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ada kenaikan penjualan.
Tantangan distributor Brompton di Indonesia, perputaran barangnya sangat lambat.
Jangan bandingkan kondisi saat ini dengan beberapa tahun lalu. Selain serapan cepat, namun harga Brompton juga tergolong sangat tinggi.
"Zaman pandemi itu kan udah over demand, suplainya ini terbatas, ya over demand. Harga itu normal Rp30-an juta, bisa dijual sampai Rp45 juta," ujar Eko Wibowo. ***
Related News

Bank Jakarta Nama Baru Bank DKI, Ini Penjelasan Gubernur Pramono

Rupiah Berbalik Menguat Signifikan Terhadap Dolar AS

Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram

Selat Hormuz Ditutup, Kapal Tanker Pertamina Pilih Lewati Rute Ini

Luncurkan Sustainable Funding Framework, SMI Rilis Obligasi Rp12T

Ditopang Trio Sektor Ini, Ekspor Jateng Tumbuh 7,5 Persen