EmitenNews.com - Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) menyamai dana sisa Initial Public Offering (IPO) senilai Rp40,83 miliar. Dana senilai itu, dibiakkan di BTN Syariah dengan bagi hasil 7 persen. Jangka waktu penyimpanan bersifat roll over.

Pada 28 Juni 2018 silam, perseroan menggeber IPO dengan koleksi dana bersih Rp800,37 miliar. Realisasi penggunaan dana hasil berdasar prospektus sejumlah Rp759,54 miliar. Dan, sisa dana IPO tersimpan di bank sebesar Rp40,83 miliar. 

Berdasar skenario, Rp400,18 miliar alias 50 persen untuk belanja modal. Rupanya, realisasi capex mencapai Rp428,95 miliar atau 53,59 persen. Lalu, sewa lahan dibayar dimuka sepanjang 5 tahun senilai Rp200,09 miliar alias setara dengan bagian 25 persen.

Realisasinya mencapai Rp320,59 miliar atau selevel dengan 40,04 persen. Dan, terakhir untuk modal kerja sebesar Rp200,09 miliar dengan alojais 25 persen. Nah, untuk serapan modal kerja ini hanya 1,25 persen alias baru Rp10 miliar. 

Hasil dana kotor IPO sebesar Rp835 miliar dengan biaya-biaya sejumlah Rp34,62 miliar. Biaya terbesar untuk jasa profesi penunjang pasar modal Rp11,22 miliar. Management fee senilai Rp8,35 miliar. Biaya lain-lain dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Rp7,87 miliar. 

Biaya jasa konsultasi keuangan atau financial advisory fee Rp2,81 miliar. Biaya jasa penjaminan alias underwriting fee senilai Rp2,08 miliar. Biaya jasa penjualan alias selling fee sebesar Rp2,08 miliar. Dan, biaya jasa lembaga penunjang pasar modal Rp183,5 juta. (*)