EmitenNews.com - Vale Indonesia (INCO) telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (Capex) USD182,7 juta. Alokasi serapan capex itu, melesat 43 persen dari episode sama tahun lalu USD127,7 juta. Belanja modal itu, terkuras sepanjang periode sembilan bulan 2023. 


Peningkatan investasi belanja modal itu, terutama dialokasikan untuk belanja modal keberlanjutan, dan pertumbuhan. Meski terdapat pengeluaran lebih tinggi, perseroan tetap mampu mengelola kas secara hati-hati. Per 30 September 2023, saldo kas dan setara kas USD768,4 juta, naik dari edisi 30 Juni 2023 sebesar USD719,9 juta.


Perseroan membukukan laba USD221,1 juta, naik 31 persen dibanding sembilan bulan 2022 sebesar USD168,4 juta. Itu didukung volume produksi lebih tinggi. Pada kuartal III-2023, produksi mencapai 17.953 metrik ton (MT). Pencapaian itu, tentu tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan efektif, dan kinerja operasional sangat baik. 


Pada kuartal III-2023 harga realisasi rata-rata USD16.204 per ton naik 10 persen dari edisi sama tahun lalu. Dan, pada sembilan bulan 2023 realisasi harga rata-rata USD18.596 per ton, menanjak 6 persen dibanding dengan harga realisasi rata-rata periode sama tahun lalu.


Per 30 September 2023, perseroan berhasil mencatat penjualan USD937,9 juta, menanjak 7 persen dibanding posisi sama tahun lalu USD873,8 juta. Itu didukung peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte sepanjang tahun berjalan. Komitmen perseroan menerapkan praktik penambangan secara baik telah mendapat pengakuan signifikan. 


Pada September 2023, Vale menerima tiga piala Best of the Best pada Good Mining Practice (GMP) Award 2023. Penghargaan itu, antara lain sertifikat aditama, dan piala terbaik atas prestasi dalam aspek pengelolaan teknis pertambangan mineral, dan batu bara, aspek pengelolaan konservasi mineral, dan batu bara, dan aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan mineral, dan batu bara. 


Selain itu, Vale juga menerima penghargaan utama pengelolaan bisnis standardisasi, dan jasa pertambangan. ”Pengakuan itu merupakan hasil kerja keras karyawan, kontraktor, dan pemangku kepentingan lainnya atas komitmen dalam mengedepankan praktik penambangan dengan begitu baik,” tutur Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia. (*)