EmitenNews.com -PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menyatakan mengandalkan bisnis pengelolaan air demi menggenjot revenue di tahun depan. Dinilai lini bisnis ini menjanjikan dan berpotensi mendongkrak kinerja keuangan.

Danny S. Adenan, Direktur Perseroan mengatakan bisnis pengolahan air ini dijalankan oleh cucu perusahaan bernama PT Lautan Air Murni (LAM). Perusahaan ini didirikan anak usaha perseroan yaitu PT Pacinesia Chemical Industry (PCI) dengan modal sebesar Rp5 miliar.

"Tahun 2024 diharapkan kontribusi dari bisnis air konsolidasi akan meningkat dengan adanya beberapa project yang akan dilakukan. Diharapkan kontribusi dari bisnis air ini dapat berdampak cukup signifikan terhadap performa perusahaan," ujar Danny dalam keterangannya, Kamis (7/12).

Selain berharap ada tambahan pendapatan dari bisnis ini, perseroan juga mengandalkan lini bisnis lainnya seperti packaging dan food dengan menaikkan kapasitas produksinya.

"Kami juga akan memasuki satu lini yang baru yaitu untuk mendistribusikan bahan untuk farmasi," pungkas dia.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Lautan Luas (LTLS) melalui PCI telah meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT Lautan Solusi Airindo (LSA) telah 

LSA telah meningkatkan modal dasar dari semula Rp17 miliar menjadi Rp23 miilar serta modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp17 miliar menjadi Rp23 miliar.

Lebih lanjut Keyne menjelaskan Pasca peningkatan modal maka kepemilikan saham LTLS dalam LSA menjadi 22.892 saham dari semula 16.920 saham sedangkan Indrawan Masrin jadi 108 saham dari semula sebanyak 80 saham.

Sebagai informasi, LSA adalah anak usaha dari PT Pacinesia Chemical Industry (PCI) dimana PCI merupakan anak perusahaan dari LTLS sebesar lebih dari 99% saham dan PCI memiliki lebih dari 99% saham di dalam LSA sehingga merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK No.42/POJK.04/2020.

Keyne menambahkan "Peningkatan modal ini merupakan bentuk dukungan PCI kepada LSA untuk pengembangan industri pengolahan air yang telah dijalankan LSA sejak tahun 2019,"pungkasnya.