EmitenNews.com - Kimia Farma (KAEF) bakal menawarkan right issue maksimal Rp333,23 miliar. Itu dengan melepas 325.108.944 helai atau 325,10 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp1.025 per lembar. Saham baru berlabel obligasi wajib konversi (OWK) itu dibekali nilai nominal Rp100 per unit.


Rasio right issue ditetapkan 1.000.000 banding 58.536. Artinya, setiap pemilik 1.000.000 saham lawas berhak atas 58.536 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nanti, setiap satu HMETD berhak menebus satu saham baru (OWK) sesuai harga pelaksanaan. Right issue menyasar investor dengan nama tercatat sebagai pemegang saham pada 10 Februari 2023 pukul 16.00 WIB.  


Konversi OWK menjadi saham biasa dapat dilakukan sejak 1 hari kerja hingga 23 Februari 2028. Rasio Konversi ditetapkan 1:1. Setiap pemilik satu OWK dapat mengonversi OWK menjadi satu saham baru kalau tidak ada penyesuaian pada harga konversi. OWK menawarkan tingkat bunga 5 persen per tahun, dengan jumlah pembayaran bunga per tahun dihitung dari total nilai OWK dikali tingkat bunga tersebut. 


Bunga OWK dibayarkan setiap semester. OWK dapat diperdagangkan namun tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham hasil konversi OWK akan dicatatkan pada BEI. Setelah OWK dikonversi menjadi saham, harga nominal saham hasil konversi akan sama dengan nilai nominal saham perseroan Rp100.


PT Bio Farma memiliki 4.999.999.999 helai alias 4,99 miliar lembar, tidak akan melaksanakan seluruh porsi HMETD, dan akan mengalihkan HMETD kepada PT Akar Investasi Indonesia (AII) 146.340.000 lembar, dan CIZJ Limited (CIZJ) 146.340.000 HMETD. Sisa OWK belum dikonversi saat masa konversi berakhir atau pada jatuh tempo OWK, otomatis dikonversi menjadi saham Seri B perseroan.


Mengingat dalam aksi ini tanpa pembeli siaga, kalau OWK tidak seluruhnya dieksekusi oleh pemegang bukti hak pemegang efek terlebih dahulu (HMETD), sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.   


Seluruh dana hasil right issue untuk memenuhi pembayaran pinjaman, atau sebagai modal kerja, dan pengembangan usaha. Hajatan right issue itu, akan mempengaruhi kemampuan perseroan melakukan refinancing atas utang jatuh tempo, dan memperoleh kondisi lebih baik bagi perseroan. Dengan begitu, dana kas perseroan tetap dapat digunakan untuk pengembangan usaha sebagaimana direncanakan dalam kondisi akibat pandemi Covid-19.


Pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian atas saham seri B dalam aksi tersebut, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham perseroan maksimum 33,35 persen. 


Jadwal right issue sebagai berikut. Tanggal efektif pada 31 Januari 2023. Recording date pada 10 Februari 2023 pukul 16.00 WIB. Cum right pasar reguler dan negosiasi pada 0 Februari 2023. Ex right pasar reguler dan negosiasi pada 9 Februari 2023. Cum right pasar tunai pada 10 Februari 2023. Ex right pasar tunai 13 Februari 2023. Distribusi sertifikat HMETD pada 13 Februari 2023. 


Pencatatan saham di BEI pada 14 Februari 2023. Periode perdagangan pada 14-21 Februari 2023. Periode pelaksanaan pada 21-21 Februari 2023. Terakhir pembayaran pemesanan tambahan OWK pada 22 Februari 2023. Tanggal penjatahan pada 23 Februari 2023. Tanggal penyerahan efek pada 23-23 Februari 2023. Pengembalian uang pesanan pembelian saham alias refund pada 17 Februari 2023. (*)