SSIA Proyeksikan Laba Melesat Hingga 183 Persen di 2024, Ini Pemicunya

gambar emiten PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
EmitenNews.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memproyeksikan laba bersih sebesar Rp500 miliar untuk tahun 2024, mencatat lonjakan 183 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan optimis dapat meraih pendapatan sebesar Rp5,6 triliun pada tahun ini.
"Target kami tahun ini dari segi pendapatan adalah Rp5,6 triliun. Dari segi profitability, target kami adalah Rp500 miliar," kata Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja, dalam Public Expose Live 2024 yang digelar pada Kamis (29/8).
VP Head of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, menjelaskan bahwa pendapatan konsolidasian SSIA tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp5,6 triliun, meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu.
"Net profit, yang sebagian besar berasal dari penjualan lahan industri, diproyeksikan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp500 miliar dari Rp177 miliar di 2023," jelas Erlin.
Erlin juga menambahkan bahwa SSIA yakin ketiga bisnis utama perseroan akan menunjukkan performa yang lebih baik tahun ini, khususnya dalam penjualan lahan industri, yang menunjukkan siklus positif dibandingkan periode 2010-2011.
"Ekspektasi ini didasarkan pada hasil positif dari proses Pemilu 2024," ungkapnya.
Perusahaan ini juga mengumumkan rencana untuk meningkatkan target pemasaran pada proyek Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan, dari 65 hektar menjadi 184 hektar, dengan nilai penjualan sebesar Rp2,2 triliun.
"Pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA melalui Subang Smartpolitan masih bergantung pada keterlibatan pemain global di bidang manufaktur, teknologi, dan lembaga research and development," kata Erlin.
Untuk jangka panjang, Erlin menjelaskan bahwa infrastruktur Subang Smartpolitan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan SSIA melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi.
"Semua ini akan berkontribusi secara signifikan terhadap recurring income perusahaan," tambahnya.
Related News

Susut 31 Persen, Paruh Pertama 2025 Laba TINS Sisa Rp300 Miliar

Laba dan Penjualan Melorot, Ini Detail Kinerja SIDO Semester I-2025

Semester I 2025, Laba Emiten Tol Grup Salim (META) Anjlok 36 Persen

Laba Meroket 222 Persen, GZCO Medio 2025 Defisit Rp1,09 Triliun

Distributor Asal Amerika Borong 1,4 Juta Saham MPXL, Buat Apa?

Emiten TP Rachmat (TAPG) Tabur Dividen Interim, Imbal Hasil 2,5 Persen