EmitenNews.com - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) membukukan laba bersih Rp1,35 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Angka tersebut melonjak 42% dibandingkan laba bersih Rp945,93 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif itu ditopang oleh kenaikan signifikan penjualan serta efisiensi operasional di tengah kondisi harga komoditas yang fluktuatif.

Dalam laporan keuangan yang diterbitkan hari ini Senin (27/10) emiten perkebunan kelapa sawit ini mencatat penjualan bersih Rp6,56 triliun, naik 48,4% dari Rp4,42 triliun pada kuartal III-2024. Seiring itu, laba kotor ikut menanjak 53% menjadi Rp2,20 triliun dari sebelumnya Rp1,44 triliun.

Dari sisi profitabilitas, laba usaha STAA meningkat 40% menjadi Rp1,74 triliun dibanding Rp1,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Meski beban penjualan dan pemasaran naik signifikan menjadi Rp403,8 miliar dari Rp175,1 miliar, namun margin tetap terjaga berkat peningkatan efisiensi dan kontribusi pendapatan operasi lainnya yang naik menjadi Rp113,35 miliar dari Rp71,66 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp367,45 miliar, STAA mencatat laba tahun berjalan Rp1,35 triliun, di mana Rp1,18 triliun di antaranya dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Dari sisi neraca, total aset perusahaan naik 17% menjadi Rp9,45 triliun per 30 September 2025, dibanding Rp8,08 triliun di akhir 2024. Kenaikan aset didorong peningkatan persediaan menjadi Rp1,13 triliun dari Rp386,45 miliar, serta kas dan setara kas yang meningkat menjadi Rp1,60 triliun dari Rp1,32 triliun.

Sementara itu, total liabilitas naik menjadi Rp2,90 triliun dari Rp2,18 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh menjadi Rp6,55 triliun dari Rp5,90 triliun.

Kenaikan laba tersebut membuat laba per saham dasar (EPS) meningkat menjadi Rp108 per saham, dibanding Rp76 per saham setahun sebelumnya, atau tumbuh sekitar 42%.