EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Adi Sarana Armada (ASSA), dan emisi obligasi konversi I tahun 2021 dengan idA-. Prospek peringkat perusahaan Stabil. Obligor berperingkat idA memiliki kemampuan kuat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. 


Meski begitu, kemampuan itu akan mudah terpengaruh perubahan buruk keadaan, dan kondisi ekonomi dibanding obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda kurang (-) menunjukkan peringkat itu, relatif lemah, dan di bawah rata-rata kategori bersangkutan.


Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar Adi Sarana kuat dalam industri penyewaan kendaraan, aliran pendapatan stabil dengan segmen bisnis beragam, dan profil armada baik. Peringkat itu, dibatasi tingkat leverage keuangan moderat, kompetisi ketat industri pengiriman barang, dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makroekonomi.


Peringkat dapat dinaikkan kalau Adi Sarana mampu melampaui target pendapatan, EBITDA secara signifikan, dan berkelanjutan. Terutama pada bisnis kurir dan penyewaan kendaraan, diharap menjadi penghasilan pendapatan utama dalam waktu dekat hingga menengah. Itu harus disertai perbaikan tingkat leverage keuangan berkelanjutan. Peringkat dapat diturunkan kalau perusahaan gagal mencapai pendapatan dan/atau EBITDA ditargetkan. Peringkat juga dapat diturunkan kalau perusahaan menarik utang jauh lebih tinggi dari proyeksi tanpa dikompensasi dengan peningkatan kinerja bisnis.


Berdiri pada 2003, awalnya Adi Sarana memiliki armada 819 unit. Adi Sarana menyediakan layanan transportasi terintegrasi untuk individu, dan korporat, transportasi logistik, layanan manajemen juru mudi, dan layanan lelang. Pada Maret 2019, perusahaan mulai mengoperasikan bisnis kurir di bawah anak usaha yaitu PT Tri Adi Bersama (TAB). Per 31 Desember 2021, perusahaan mengelola lebih dari 27 ribu unit kendaraan melalui 21 kantor cabang, dan 32 kantor perwakilan seluruh Indonesia. 


Per 30 September 2021, pemegang saham Adi Sarana meliputi PT Adi Dinamika Investindo 23,9 persen, PT Daya Adicipta Mustika 18,3 persen, Theodore Permadi Rachmat 5,0 persen, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati 9,6 persen, Erida 3,0 persen, Hindra Tanujaya 0,9 persen, Jany Candra 0,6 persen, Tjoeng Suyanto 0,1 persen, dan publik 38,6 persen. (*)