EmitenNews.com - Inflasi Amerika Serikat (AS) baik konsumen maupun produsen hingga Januari 2024 sulit turun mendekati target bank sentral Federal Reserve (the Fed). Kondisi tersebut membuat kurs rupiah melemah tipis terhadap dolar AS awal pekan.

Mengutip data perdagangan, Senin (19/2), kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp15.631 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,04 persen dibandingkan Jumat (16/2) di level Rp15.623 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar AS menguat pada Senin karena kenaikan indeks harga produsen dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS Januari 2024, terbesar lima bulan terakhir. "Data ini menyusul indeks harga konsumen lebih kuat dari perkiraan periode sama," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.

Selain itu, para pelalu pasar memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga acuan lebih awal oleh Federal Reserve tahun ini semakin kecil. Dana Fed berjangka memperkirakan hanya ada 10,5 persen peluang penurunan suku bunga di Maret dan 33,7 persen kemungkinan pelonggaran di Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group. "Padahal, awal tahun, kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga acuan pada  Maret 79 persen," ujar Ibrahim.

Di Asia, pasar Tiongkok memulai kembali perdagangan dengan hati-hati, karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah peningkatan belanja selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu akan bertahan dalam beberapa minggu mendatang. Bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah pada hari Selasa, meninggalkan suku bunga pada rekor terendah.

Pelaku pasar terus mengamati hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diprakirakan meningkat secara tahunan, meski terkontraksi secara bulanan. Ini menjadi sentimen positif yang membantu pelemahan kurs rupiah cukup tipis hari ini. "Itu tecermin dari indeks penjualan riil (IPR) Januari 2024 tercatat 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7 persen yoy," pungkas Ibrahim. (*)