EmitenNews.com - Sumber Global Energy (SGER) bakal menebar 264.443.583 saham bonus senilai Rp590,46 miliar. Alokasi dividen saham itu setara 77,64 persen dari saldo laba edisi 2022 sebesar Rp760,52 miliar. Penggelontoran dividen bonus itu dengan asumsi dividen saham tersebut dibalut dengan harga k?saran Rp2.300 per lembar. 


Penerbitan saham bonus itu, dibalut dengan rasio 16:1. Artinya, setiap pemilik 16 saham lawas berhak mendapat satu saham anyar. Dengan penuntasan transaksi tersebut, total saham perseroan berjumlah 4.372.056.848 helai alias 4,37 miliar eksemplar. Jumlah, nilai, dan rasio dividen saham tersebut merupakan asumsi. 


Nah, untuk kepastian jumlah, nilai, dan rasio dari dividen saham akan dibagikan kepada para pemegang saham mengacu keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 31 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB di Graha BIP Lantai 11, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Investor berhak ikut rapat harus tercatat sebagai pemegang saham perseroan pada 6 Oktober 2023. 


Jadwal pembagian dividen saham menjadi sebagai berikut. Cum date pasar reguler dan negosiasi pada 8 November 2023. Cum date pasar tunai pada 10 November 2023. Ex date pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 November 2023, lalu pasar tunai pada 13 November 2023. 


Daftar pemegang saham berhak mendapat dividen saham pada 10 November 2023. Permohonan pencatatan saham tambahan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 November 2023. Dan, pembagian/distribusi dividen saham kepada pemegang saham perseroan yang berhak pada 1 Desember 2023. 


Pembagian saham bonus itu, seiring peningkatan usaha, untuk tetap mempertahankan pendapatan, dan meningkatkan kinerja perseroan. Oleh karena itu, perseroan memandang perlu untuk memiliki posisi permodalan kuat guna memperkuat posisi keuangan dalam mendanai kegiatan usaha. Sejumlah rencana kerja perseroan di antaranya sebagai berikut.


Yaitu, rencana meningkatkan volume perdagangan batu bara untuk memenuhi permintaan sejumlah PLTU beberapa negara ASEAN. Mengembangkan energi baru dan terbarukan berupa wood pellet, pengembangan tambang batu gamping atau limestone, merupakan bahan pembantu industri pengolahan nikel entitas anak, dan membangun infrastruktur untuk menunjang kegiatan usaha. 


Selain sebagai bentuk apresiasi perseroan terhadap pemegang saham, diharapkan juga pembagian dividen saham dari kapitalisasi saldo laba tersebut, jumlah saham perseroan yang beredar di pasar akan makin meningkat. Dengan demikian, perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menjadi lebih likuid. (*)