EmitenNews.com - United Tractors (UNTR) semester pertama 2023 mencatat pendapatan Rp68,7 triliun. Melejit 14 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp60,44 triliun. Mesin konstruksi berkontribusi 30 persen, kontraktor penambangan 35 persen, pertambangan batu bara 29 persen, pertambangan emas 5 persen, industri konstruksi 1 persen, dan energi kurang dari 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian. 


Selaras peningkatan pendapatan, laba kotor naik 13 persen menjadi Rp18,7 triliun dari Rp16,5 triliun. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih meningkat 8 persen menjadi Rp11,2 triliun dari periode sama tahun lalu Rp10,4 triliun. Volume penjualan alat berat Komatsu tercatat 3.145 unit atau naik 9 persen dibanding edisi sama 2022 sebanyak 2.873 unit. 


Itu didorong lonjakan permintaan sektor pertambangan dan kehutanan. Nah, 63 persen dari total penjualan alat berat diserap sektor pertambangan, 15 persen sektor konstruksi, 14 persen diserap sektor kehutanan, dan sisanya 8 persen sektor perkebunan. Pendapatan dari penjualan suku cadang, dan jasa pemeliharaan alat berat naik 24 persen menjadi Rp6,0 triliun.


Sementara itu, penjualan produk merek lainnya yaitu Scania meningkat 305 persen menjadi 449 unit dari 111 unit. Penjualan UD Trucks turun 34 persen menjadi 170 unit dari 258 unit. Itu tersebab kendala pasokan produk. Secara keseluruhan, pendapatan unit usaha mesin konstruksi Rp20,3 triliun meningkat 16 persen dibanding edisi sama 2022 senilai Rp17,4 triliun.


Unit usaha bidang kontraktor penambangan via Pamapersada Nusantara (PAMA) membukukan pendapatan bersih Rp24,3 triliun atau naik 22 persen dibanding periode sama 2022. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara 18 persen menjadi 59 juta ton dari 50 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) 20 persen menjadi 524 juta bcm dari 437 juta bcm, dengan rata-rata strip ratio 8,9x, meningkat dari 8,7x.


Unit usaha bidang pertambangan batu bara melalui Tuah Turangga Agung membukukan total penjualan batu bara 6,4 juta ton termasuk 1,3 juta ton batu bara metalurgi, atau naik 11 persen dari periode sama 2022 sebesar 5,8 juta ton. Pendapatan unit usaha pertambangan batu bara meningkat 8 persen dibanding periode sama 2022 menjadi Rp20,1 triliun.


Unit usaha bidang pertambangan emas melalui Agincourt Resources (PTAR) mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) mengemas total penjualan dari tambang emas Martabe 110 ribu ons atau turun 24 persen dari periode sama 2022 sebesar 144 ribu ons. Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas turun 18 persen menjadi Rp3,2 triliun.


Acset Indonusa (ACSET) melalui bidang jasa konstruksi membukukan pendapatan bersih Rp798 miliar naik dibanding edisi sama 2022 sebesar Rp476 miliar. Acset membukukan rugi bersih Rp55 miliar, turun dibanding periode sama tahun lalu dengan rugi bersih Rp114 miliar. Sejalan strategi pengembangan usaha sektor energi ramah lingkungan, perseroan menetapkan bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi. 


Bisnis energi perseroan dijalankan melalui anak usaha Energia Prima Nusantara (EPN). EPN telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 7,0 MW, sehingga total Solar PV terpasang mencapai 12,4 MWp di grup United Tractors, dan Astra. Saat ini, EPN  dalam proses membangun satu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), yaitu PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatera. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas 7 MW, dan diperkirakan beroperasi pada akhir 2023. 


Selain itu, EPN juga menarget beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatera dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW. Pada Agustus 2022, perseroan melalui anak usaha melakukan investasi pada Arkora Hydro (ARKO) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49 persen. Saat ini, Arkora mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat berkapasitas 7,4 MW, dan PLTM Tomasa 10 MW di Sulawesi Selatan. 


Arkora juga tengah membangun PLTM Koro Yaentu berkapasitas 10 MW, dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MW akan beroperasi pada 2024 dan 2025. Perseroan berencana melakukan pengembangan proyek energi terbarukan lain macam solar PV, geothermal, dan waste-to-energy. Proyek-proyek itu, konsisten dengan strategi perseroan untuk meningkatkan kompetensi berbagai potensi energi terbarukan dalam mencapai portofolio bisnis berkelanjutan. (*)