EmitenNews.com - Adhi Karya (ADHI) per 31 Maret 2023 mencatat laba bersih Rp8,45 miliar. Surplus 19 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp7,10 miliar. So, laba per saham turun menjadi Rp1,01 dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp2,00 per lembar. 


Pendapatan usaha Rp2,66 triliun, susut 29 persen dari edisi sama tahun lalu Rp3,78 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,33 triliun, turun dari Rp3,45 triliun. Laba kotor Rp333,41 miliar, bertambah 1,2 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp329,45 miliar. Jumlah beban usaha Rp162,20 miliar, naik dari Rp154,11 miliar. Beban penjualan Rp3,45 miliar, naik dari Rp2,33 miliar.


Beban umum dan administrasi Rp158,74 miliar, bengkak dari Rp151,78 miliar. Laba usaha Rp171,20 miliar, turun dari Rp175,33 miliar. Bagian laba ventura bersama Rp63,74 miliar, turun dari Rp86,47 miliar. Bagian rugi entitas asosiasi nihil dari Rp1,98 miliar. Beban keuangan Rp175,08 miliar, turun dari Rp209,53 miliar. 


Penghasilan lainnya bersih Rp33,23 miliar, turun dari Rp35,06 miliar. Beban pajak penghasilan final Rp61,70 miliar, susut dari Rp68,18 miliar. Laba sebelum pajak Rp31,39 miliar, melejit dari Rp17,16 miliar. Beban pajak penghasilan tidak final Rp378,92 juta dari nihil. Jumlah beban pajak penghasilan bersih Rp1,88 miliar, bengkak dari surplus Rp37,20 juta. 


Laba tahun berjalan Rp29,51 miliar, melesat 71 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp17,20 miliar. Total ekuitas Rp8,86 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp8,82 triliun. Jumlah liabilitas rp30,29 triliun, turun dari posisi akhir 2022 senilai Rp31,16 triliun. Jumlah aset Rp39,15 triliun, turun dari edisi akhir 2022 sebesar Rp39,98 triliun. (*)