Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2024 Susut USD1,03 Miliar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada April 2024 sebesar 3,56 miliar dolar AS.
EmitenNews.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada April 2024 sebesar 3,56 miliar dolar AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Maret 2024 sebesar 4,58 miliar dolar AS.
Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. "Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam siaran persnya.
Surplus neraca perdagangan April 2024 yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas pada April 2024 mencatat surplus sebesar 5,17 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 18,27 miliar dolar AS.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani/nabati, maupun meningkatnya ekspor mineral tambang seperti nikel dan barang daripadanya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun pada level 1,61 miliar dolar AS pada April 2024 sejalan dengan penurunan impor migas dan peningkatan ekspor migas.(*)
Related News

Laju Terhenti, Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp18.000 per Gram

Izin Investor, GOTO Alihkan Saham Treasuri 32,18 Miliar Lembar

Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Prabowo Puji Habis Singapura

Indonesia-Singapura Tanda Tangani 3 MoU, Total Nilai Rp162,9 Triliun

Tingkatkan Konektivitas, Singapura Buka Penerbangan Baru ke Indonesia

IHSG Turun Tipis di Sesi I, Ini Sektor Pemicunya