EmitenNews.com - PT Acset Indonesia Tbk (ACST) baru saja melaporkan hasil kinerja keuangannya sepanjang tahun buku 2023.

Emiten yang bergerak dibidang konstruksi ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan bersih dibandingian tahun sebelumnya.


Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (28/2), disebutkan pendapatan bersih ACST tumbuh 126,6% year on year (YoY) menjadi Rp 2,34 triliun pada tahun lalu.

Sementara itu, di tahun sebelumnya, pendapatan bersih ACST tercatat sebesar Rp 1,03 triliun. 


Pendapatan bersih ACST ditopang oleh beberapa hal, salah satunya adalah pendapatan pihak ketiga yang terdiri atas jasa konstruksi Rp 1,10 triliun, jasa penunjang konstruksi Rp 89,71 miliar, dan perdagangan Rp 48,39 miliar tercatat mencapai Rp 1,24 triliun.

Lalu, pendapatan pihak berelasi mencapai Rp 1,10 triliun meliputi jasa konstruksi Rp 1,03 triliun dan jasa penunjang konstruksi Rp 72,69 miliar. 


Kenaikan pendapatan bersih diiringi oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 77,22% YoY menjadi Rp 2,38 triliun, yang mana tahun sebelumnya senilai Rp 1,34 triliun. 

Pada saat yang sama, ACST mencatatkan rugi bruto sebesar Rp 40,04 miliar. Angka ini sudah jauh menyusut 87,16% YoY dibandingkan rugi bruto di tahun 2022 yang mencapai Rp 311,94 miliar. 


Dari sisi beban penjualan, angkanya terpantau stabil. Pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 20,15 miliar dan di tahun sebelumnya sebesar Rp 20,15 miliar. Sementara untuk beban umum dan administrasi, turun tipis 1,65% YoY menjadi Rp 130,23 miliar. 

Hingga akhir Desember 2023, ACST membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 276,63 miliar. Angka ini menyusut 38,74% dari kerugian di tahun 2022 yang tercatat mencapai Rp 451,61 miliar.


Sebagai informasi, total nilai aset ACST hingga Desember 2023 tercatat sebesar Rp2,60 triliun, naik 23,57% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp2,11 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp2,21 triliun dan ekuitas sebesar Rp396,05 miliar.