EmitenNews.com - Graha Layar Prima (BLTZ) semester I-2023 masih tekor Rp6,08 miliar. Menipis 68 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus sejumlah Rp19,21 miliar. Kerugian per saham dasar turun menjadi minus Rp7 dari posisi sama tahun sebelumnya tekor Rp22. 


Pendapatan bersih Rp535,78 miliar, menanjak 9,5 persen dari episode sama tahun lalu Rp489,25 miliar. Beban pokok pendapatan Rp322,87 miliar, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp301,43 miliar. Laba kotor terakumulasi senilai Rp212,9 miliar, menanjak tipis 13 persen dari episode sama tahun lalu Rp187,81 miliar.


Beban penjualan Rp895,55 juta, bengkak dari fase sama tahun lalu Rp443,18 juta. Beban umum dan administrasi Rp153,5 miliar, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp133,73 miliar. Penghasilan keuangan Rp3,15 miliar, melambung 325 persen dari posisi sama tahun lalu Rp747,8 juta. Biaya keuangan Rp64,93 miliar, bengkak dari Rp64,28 miliar.


Keuntungan selisih kurs Rp459,43 juta, melangit 103 persen dari posisi sama tahun sebelumnya minus Rp14,68 miliar. Keuntungan lain-lain bersih Rp4,61 miliar, melejit 114 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,15 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp1,8 miliar, melangit 108 persen dari edisi sama tahun lalu minus Rp22,43 miliar. 


Beban pajak penghasilan Rp7,89 miliar, merosot tajam sekitar 345 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan manfaat pajak sekitar Rp3,22 miliar. Rugi tahun berjalan terakumulasi senilai Rp6,08 miliar, mengalami penyusutan secara signifikan yaitu 68 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor sebesar Rp19,21 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp466,87 miliar, mengalami penyusutan dari periode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp472,96 miliar. Jumlah liabilitas tercatat Rp1,71 triliun, mengalami koreksi tipis dari periode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp1,8 triliun. Jumlah aset terkumpul sebesar Rp2,18 triliun, mengalami penurunan dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp2,28 triliun. (*)