EmitenNews.com - Para pelaku usaha minuman dan makanan berupaya meningkatkan nilai tambah dimata konsumen dengan ragam cara. Salah satunya menghelat bedah buku sebagai bagian upaya melestarikan budaya baca buku ditengah gempuran media digital. 


Salah satunya, Kedai Kopi Bumi Citarik yang terletak di Warung Jambu, Kota Bogor untuk pertama kalinya mengadakan bedah buku berjudul “ Susuk Kapal Borobudur” karangan Muhammad Habibie dkk terbitan ‘Kayasa’ dengan pengulas Hendri Irawan, Pengasuh rubrik resensi buku Sindonews. 


Menurut Pemilik Kedai Kopi Bumi Citarik, Anas Ridwan bahwa acara bedah buku ini digagasnya untuk meningkatkan budaya baca masyarakat. 


“Kedai kami ini tidak hanya menyajikan makanan dan minuman, tapi kami ingin pengunjung dapat nilai tambah lain , misalnya membaca buku,” kata dia di Bogor, Minggu(16/7/2023). 


Ia bilang, tempatnya membuka kesempatan kepada pelaku literasi untuk menghelat bedah buku sebagai salah satu sarana promosi dan penyebaran sebuah pandangan yang termuat dalam buku. 


“Sebagai langkah awal. Kami mengadakan bedah buku berjudul ‘Susuk Kapal Borobudur,’ kedepanya. Siapa yang ingin bedah buku, kami terbuka,” ungkap dia. 


Ia memilih novel dengan genre perjalanan itu untuk menjadi acara pertama bedah buku tak lepas dari keinginan lainnya untuk mengunggah semangat kemaritiman di kalangan anak muda. 


“Kebetulan tempat ini ( Kedai Kopi Citarik) tempat ngumpulnya anak anak pengiat alam bebas, dan suasana alaminya juga dapat. Nah Kebetulan ada buku yang baru diterbitkan tentang petualangan laut, kan cocok,” terang dia. 


Untuk bedah buku ini, kata dia, jumlah peserta sebanyak 20 orang dari jumlah pendaftar sebanyak 30 orang. 


“Walau sempat hujan rintik rintik, tapi peminat baca banyak juga yang hadir, “ imbuh dia. 


Ia menceritkan, upaya peningkatan minat baca telah dia lakukan jauh sebelum dibukanya Kopi Bumi Citarik. Pada awalnya dia menyediakan perpustakaan di depan rumah yang terletak di Kawasan Warung Jambu. 


“Saat itu, banyak anak anak yang mampir untuk membaca komik, dan buku buku anak anak lainnya. Jadi bedah buku ini hanya kelanjutan upaya kami untuk menumbuhkan minat baca,” kenang dia.