EmitenNews.com - Jasnita Telekomindo (JAST) tambah lini usaha baru. Caranya, dengan merambah kegiatan usaha smart city. Lalu, kegiatan usaha penyediaan sumber daya manusia, dan manajemen fungsi sumber daya manusia.


Ya, jamak diketahui penyelenggaraan smart city harus didukung jasa sistem komunikasi data, internet service provide (ISP), aktivitas telekomunikasi dengan kabel, dan mengantongi izin dari Kementerian komunikasi dan informatika (Kominfo).


Nah, untuk pelaksanaan Smart City, perseroan menggunakan divisi sales dan divisi project dalam pemasaran Smart City ke Pemda-pemda, di bawah pengawasan direktur sales & marketing serta direktur operasional & proyek. 


Selanjutnya, untuk menjalankan sumber daya manusia, perseroan menggunakan tenaga kerja yang ada yaitu dari divisi HRD dalam seleksi karyawan hingga trainingnya, bekerja sama dengan divisi project yang menjalankan project Call Center, di bawah pengawasan direktur utama, dan direktur operasional & proyek.


Perseroan menempatkan staf-staf khusus sebagai karyawan tetap dengan keahlian profesional tertentu sehingga dapat mentransfer ilmu, mengevaluasi kinerja atau melaksanakan pelatihan bagi SDM yang akan dipekerjakan.


Penambahan dua bidang usaha itu dilatari keinginan untuk mendongkrak pertumbuhan jangka panjang, dan memberi nilai tambah bagi pemegang saham. Smart city misalnya, sangat potensial untuk memberi keuntungan, seiring cita-cita pemerintah mewujudkan ekonomi digital, sehingga pemerintah daerah menjalankan layanan publik berbasis digital.


Perseroan memproyeksi penjualan dari smart city Rp1,80 miliar pada 2023, Rp5,40 miliar pada 2024, Rp7,20 miliar pada 2025, Rp11,88 miliar pada 2026, Rp17,82 miliar pada 2027, dan Rp23,76 miliar pada 2028. Sementara dari pengadaan sumber daya manusia khususnya bidang call center dipatok dapat berkontribusi atas pendapatan perseroan.


Pada 2023, pendapatan dari pengadaan SDM diproyeksi Rp670 juta, pada 2024 sejumlah Rp1,40 miliar, pada 2025 sejumlah Rp1,47 miliar, pada 2026 senilai Rp1,55 miliar, pada 2027 sejumlah Rp1,62 miliar, dan pada 2028 diproyeksi sebesar Rp1,71 miliar. 


Untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan meminta persetujuan pemodal dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Selasa, 22 November 2022. Rapat berlangsung di E Trade Building Lantai 5, Jalan Wahid Hasyim nomor 55 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Peserta berhak hadir harus tercatat sebagai pemegang saham pada Jumat, 28 Oktober 2022 pukul 16.00 WIB. (*)