EmitenNews.com - Ditopang kinerja tahun lalu yang positif, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) optimistis membidik pertumbuhan pendapatan 8,2 persen atau Rp2,76 triliun tahun 2022.

 

Adapun hingga akhir 2021, ARNA membukukan penjualan sebesar Rp2,55 triliun di 2021. Penjualan ini meningkat 15,51 persen dari 2020 sebesar Rp2,21 triliun. ARNA mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp470,9 miliar pada 2021, meningkat 45,78 persen dari Rp323 miliar tahun 2020.

 

Menurut Chief Financial Officer ARNA, Rudy Sujanto, perseroan menargetkan volume penjualan tumbuh 6,3 persen menjadi 71,9 juta meter persegi di 2022. Adapun, tahun lalu ARNA mencatatkan volume penjualan 67,7 juta meter persegi.

 

Rudy menekankan pertumbuhan penjualan ini akan ditopang oleh total produksi yang tumbuh 2 persen. Selain itu, ARNA juga masih memiliki inventory atau stok produk yang bisa membantu menopang penjualan di 2022. "Pada akhir tahun kita masih memiliki inventory atau stok produk jadi kurang lebih 3 juta yang bisa kami cadangkan untuk membantu menopang penjualan tahun 2022," jelasnya dalam paparan publik , Selasa (8/3/2022).

 

ARNA juga menargetkan peningkatan penjualan bersih 8 persen yang bersumber dari total penjualan diiringi perbaikan harga jual rata-rata yang naik 2 persen menjadi Rp38.400 per meter persegi.

 

Melalui rencana tersebut, ARNA membidik laba bersih perseroan dapat tumbuh hingga 30 persen atau Rp612 miliar di 2022.

 

Sebagai informasi ARNA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp1 triliun untuk ekspansi pabrik hingga 2024. Capex ini akan digunakan untuk meningkatkan produksi di Plant 5C dan 4C perseroan. 

 

Rudy menuturkan, perseroan berencana menambah kapasitas produksi hingga 14 juta meter persegi. Selain itu, perseroan juga memiliki rencana investasi jangka pendek di plant 6.