EmitenNews.com - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Jakarta Rawamangun menggandeng Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK) Indonesia. Langkah itu, untuk memperluas kepesertaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) kalangan aktivis lembaga non-profit, dan pekerja gereja. 


”Tim kami kunjungan ke kantor JKLPK Indonesia di Utan Kayu, Matraman, ngobrol-ngobrol dengan pengurus tentang manfaat program Jamsostek,” tutur PPS Kepala Kantor Cabang (Kakacab) Jakarta Rawamangun Ahmad Satria Kautsar, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (27/5). 


Menurut Tesar, panggilan Ahmad Satria Kautsar, dalam kunjungan tersebut tim menyosialisasikan manfaat program Jamsostek. Salah satunya manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bersifat penjaminan tanpa batas. Peserta mengalami kecelakaan kerja maka program Jamsostek memberikan jaminan tanpa batas biaya, dan tanpa batas waktu dalam pemulihan. ”Sehingga pekerja, keluarga, atau pemberi kerja tidak lagi terbebani biaya pemulihan kecelakaan kerja. Karena semua beban itu sudah menjadi tanggungan negara melalui program Jamsostek,” cetus Tesar. 


Menariknya, manfaat tanpa batas itu dapat dimiliki seluruh lapisan pekerja. ”Bahkan pekerja harian dengan penghasilan sebulan hanya Rp1 juta bisa menjadi peserta program Jamsostek. Dengan iuran hanya Rp16.800 tiap bulan mendapat manfaat JKK unlimited, dan satu lagi manfaat santunan Jaminan Kematian (JKM),” beber Tesar.


Tesar mengatakan, tim juga memaparkan sejumlah manfaat program Jamsostek. Seperti program Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), manfaat layanan tambahan dan sebagainya. Menurut Tesar, dari hasil obrolan itu, JKLPK Indonesia menyatakan tertarik untuk bergabung menjadi peserta program Jamsostek. ”Bahkan kami akan lanjut berkolaborasi untuk bersosialisasi program Jamsostek pada 28 lembaga non-profit, dan beberapa gereja,” sebut Tesar. 


Untuk itu, Tesar mengapresiasi pengurus JKLPK Indonesia yang cepat memahami manfaat, dan turut membantu memperluas program negara untuk melindungi seluruh pekerja itu. ”Karena undang-undang mengamanatkan kami untuk melindungi seluruh pekerja, baik itu pekerja formal maupun pekerja informal seluruh Indonesia. Kami tentu tidak bisa menjangkaunya sendiri tanpa bantuan dari seluruh pihak seperti rekan-rekan di JKLPK Indonesia ini,” ulas Tesar. 


Sementara itu, pengurus JKLPK Indonesia, Stanley mengaku setelah mendapat penjelasan dari petugas BPJAMSOSTEK Rawamangun baru tahu kalau program Jamsostek memiliki banyak manfaat perlindungan namun dengan iuran minim. ”Kita juga baru tahu kalo ternyata ojek online, pekerja harian lepas, dan aktivis gereja seperti kita ini ternyata bisa juga daftar program Jamsostek. Kita juga baru tahu ternyata Jaminan Pensiun bisa mendapat santunan berkala sampai ke ahli waris,” ungkap Stanley.  


Menurut Stanley, karena program Jamsostek membawa kebaikan maka pihaknya berkomitmen untuk turut menyebarluaskannya pada komunitas gereja dan warga sekitar. ”Kita sebelumnya belum mengerti banyak tentang program BPU (bukan penerima upah) dan program Jaminan Pensiun dan tadi sangat tercerahkan, ternyata manfaatnya besar banget dari pada iurannya,” sebut Stanley. (*)