EmitenNews.com - PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) telah menuntaskan akuisisi Bank Neo Commerce (BBYB). Itu ditandai dengan teken akta pengambilalihan saham perseroan oleh Akulaku. Dengan begitu, pengambilan 24,98 persen saham Bank Neo oleh Akulaku rampung.


Penandatangan akta pengambilan melibatkan Bank Neo, Akulaku, dan PT Gozco Capital sebagai pemegang saham pengendali perseroan sebelumnya. Teken akta pengambilalihan bernomor 13 tanggal 17 November 2021 di hadapan Dr. Agung Iriantoro SH MH, Notaris di Jakarta Selatan.


Corporate Secretary Bank Neo Commerce Agnes Fibri Triliana, menyebut akuisisi telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di antaranya, Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-174/D.03/2021 tentang Izin Pengambilalihan Saham Perseroan oleh Akulaku sebesar 24,98 persen tertanggal 12 November 2021.


Berikutnya, Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-175/D.03/2021 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Akulaku selaku Calon Pemegang Saham Pengendali dan Li Wenbo dan Hu Bo selaku calon Ultimate Shareholders perseroan tertanggal 12 November 2021.


Aksi akuisisi itu, tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan. ”Menyusul perampungan pengambilalihan itu, perseroan akan melakukan pengumuman, dan laporan sesuai ketentuan berlaku,” tegas Agnes. 


Perseroan bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 29 Desember 2021. Pemegang saham berhak hadir atau diwakili dalam rapat yaitu pemegang saham perseroan dengan nama tercatat secara sah dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 6 Desember 2021 sampai pukul 16.00 WIB.


Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat, dan harus diterima direksi perseroan paling lambat 29 November 2021. Bank Neo Commerce akan mengumumkan pemanggilan rapat di situs web Bursa, KSEI, dan perseroan pada 7 Desember 2021.


Pada perdagangan Jumat (19/11) lalu, terjadi transaksi crossing saham Bank Neo pada harga Rp2.008 per saham senilai Rp749,21 miliar. Saham Bank Neo turun 2,68 persen atau 60 poin menjadi Rp2.180 per lembar. Investor asing melempar saham Bank Neo sejumlah Rp315,49 miliar. PT Indo Premier Sekuritas (PD) menjadi broker paling getol membeli saham Bank Neo. PT CIMB Sekuritas Indonesia (YU) menjadi pihak paling banyak melepas.


Saat bersamaan, PT Gozco Capital melepas 12 juta saham Bank Neo. Gozco Capital kini memegang 16,37 persen saham Bank Neo dari sebelumnya 16,53 persen. Per September 2021, Bank Neo mencatat pendapatan bunga Rp493,57 miliar, naik 52,13 persen dari periode sama tahun lalu Rp324,44 miliar.


Beban umum dan administrasi tercatat Rp308,54 miliar, beban pemasaran Rp127,28 miliar, melesat dari periode sama tahun sebelumnya masing-masing Rp74,11 miliar dan Rp8,8 miliar. Lompatan beban itu, membuat Bank Neo mencatat rugi bersih tahun berjalan Rp264,74 miliar, berbalik dari periode sama tahun lalu dengan laba Rp4,32 miliar. (*)