EmitenNews.com - PT Omni Inovasi Indonesia Tbk. (TELE), emiten yang dulu dikenal sebagai Tiphone Mobile Indonesia, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 9 Oktober 2025.
Putusan ini membawa konsekuensi hukum besar, terutama terkait kewajiban perusahaan terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Tahun 2017.

Dalam pengumuman resmi pada Selasa (11/11), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan informasi tambahan mengenai kepailitan tersebut.

PT Bank Mega Tbk, yang bertindak sebagai wali amanat obligasi, menegaskan akan mewakili seluruh pemegang obligasi Tiphone 2017 dalam proses hukum dan administratif kepailitan.

Bank Mega akan hadir dalam rapat kreditor, mengajukan tagihan utang obligasi, serta mengikuti proses verifikasi piutang bersama Tim Kurator.

Langkah ini mengacu pada pengumuman kurator yang telah dimuat di surat kabar pada 16 Oktober 2025.

Tak hanya induk usahanya, sejumlah anak perusahaan TELE juga ikut dinyatakan pailit, yakni:

PT Telesindo Shop

PT Perdana Mulia Makmur

PT Poin Multi Media Nusantara

PT Simpatindo Multi Media

Berdasarkan penetapan Hakim Pengawas No. 28/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2025/PN.Niaga.Jkt.Pst. tertanggal 14 Oktober 2025, proses kepailitan TELE diatur dengan jadwal sebagai berikut:

Rapat Kreditor Pertama: 29 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB

Batas Akhir Pengajuan Tagihan Kreditor: 14 November 2025 pukul 15.00 WIB

Rapat Verifikasi Piutang: 26 November 2025 pukul 09.00 WIB

Sebagai catatan, TELE sempat menjadi salah satu distributor perangkat telekomunikasi dan pulsa prabayar terbesar di Indonesia. Namun, perjalanannya penuh liku setelah gagal membayar utang hingga Rp3,2 triliun pada 2020.

Saat itu, TELE dan empat anak usahanya masuk dalam Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), sebelum akhirnya mendapat persetujuan perdamaian dari kreditur pada 2021 dan lolos dari status pailit.

Sayangnya, kondisi keuangan TELE tak kunjung pulih. Pada 2024, perusahaan masih mencatatkan kerugian besar dan defisiensi modal, menandakan kesulitan finansial yang berlanjut hingga akhirnya berujung pada kepailitan di tahun ini.