EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (22/2). Pemodal dalam negeri menunggu hasil rilis pertumbuhan utang dari para pelaku industri. 


Sementara itu, ancaman terhadap perang Rusia-Ukraina masih menjadi risiko utama pergerakan saham hari ini. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.860, dan resisten 6.920,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Selasa (22/2). 


IHSG membentuk pola spinning top pada perdagangan kemarin meski tidak terlalu sempurna. Itu karena kaki bagian bawah lebih pendek. Pola itu, menggambarkan risiko terjadi reversal ke arah bearish pada kemudian hari. Sejumlah saham berpotensi naik antara lain EMTK, ANTM, BBRI, HRUM, TRJA, BBYB, AGRO, BRIS, dan IMJS. 


Kemarin, IHSG Kembali menguat 0,15 persen dengan membentuk all time high (ATH) baru di level 6.902,96. Sektor pendorong lonjakan bursa yaitu teknologi surplus 2,05 persen, keuangan menguat 0,83 persen, dan material dasar melesat 0,46 persen. Investor asing membukukan net buy Rp705,89 miliar dengan saham paling banyak dikoleksi BBRI, ARTO, dan HRUM.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street libur. Meski begitu, bursa Eropa mengalami koreksi dalam. Bursa Rusia juga mengalami pelemahan di kisaran 16 persen. Potensi perang Rusia-Ukraina menjadi penyebab utama ketakutan pasar. Pasalnya, harga minyak dunia juga terdampak. Para investor menganggap perang akan membuat pasokan minyak dunia terganggu. Selain itu, dua wilayah bagian Ukraina yakni Donetsk, dan Luhansk berpotensi memisahkan diri dari Ukraina.


Sementara itu, bursa Asia juga mengaspal zona merah. Nikkei terpental 1,5 persen, dan indeks Kospi terperosok 0,9 persen. Penyebab utama adalah potensi perang Rusia-Ukraina. (*)