EmitenNews.com - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) berhasil mencatat peningkatan laba bersih yang signifikan di sepanjang tahun 2021, menjadi sebesar Rp538 miliar. Angka ini naik sekitar 1.158% jika dibandingkan laba bersih perseroan pada tahun 2020, yang sebesar Rp43 miliar. Dalam laporan tahunnya disebutkan, laba pper saham TURI juga berhasil melonjak sebesar 1.158% dari senilai Rp8 menjadi Rp97.


"Laba Tunas meningkat signifikan menjadi Rp538,5 miliar terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih kuat dari bisnis otomotif dan pembiayaan, yang terutama didukung oleh penerapan pembebasan pajak penjualan barang mewah pada bulan Maret 2021. Namun, sebagian diimbangi oleh pembatasan mobilitas sosial yang lebih ketat yang dimulai pada Juli dan lemahnya kontribusi dari bisnis rental. Meskipun program vaksinasi dan pemulihan ekonomi pemerintah terus berlangsung, kami tetap berhatihati terhadap prospek tahun 2022 mengingat berlanjutnya ketidakpastian akibat pandemi."kata Direktur Utama TURI, Rico Setiawan dalam laporannya yang dipublikasikan, Jum'at (25/2).


Lebih lanjut Rico menyampaikan, pendapatan bersih Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp12,2 triliun naik 45% dari tahun sebelumnya, sementara Laba Grup dari bisnis otomotif naik 155% menjadi Rp402,9 miliar dikarenakan terjadinya kenaikan penjualan.


Pasar mobil nasional naik 49% menjadi 863.348 unit, sementara penjualan mobil Grup naik 48% menjadi 35.623 unit. Pasar nasional perdagangan motor naik 38% menjadi 5,1 juta unit. Penjualan sepeda motor Grup, yang terutama berlokasi di Sumatra, naik 58% menjadi 217,939 unit selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.


Kontribusi Laba bisnis rental turun 33% menjadi Rp15,1 miliar, terutama disebabkan oleh kondisi unit yang terikat kontrak dan nilai penjualan mobil bekas sewa yang lebih rendah pada awal tahun. Adapun kondisi bisnis membaik pada kuartal terakhir di tahun 2021, seiring dengan peningkatan jumlah armada rental menjadi 7.732 unit pada akhir tahun.


Perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp120,5 miliar, dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp(147,0) miliar terutama disebabkan dari pemulihan pendapatan bunga bersih akibat dari peningkatan pembiayaan baru. Jumlah pembiayaan baru naik 23% menjadi Rp20,6 triliun.


"Prospek tahun 2022 diperkirakan akan tetap menantang di tengah tantangan pemulihan ekonomi yang mungkin dihadapi akibat pandemi dan meningkatnya persaingan di industri otomotif,"pungkasnya.