EmitenNews.com - Pertumbuhan ekonomi nasional yang konsisten berada di atas 5 persen dalam periode 7 triwulan terakhir setelah bangkit dari pandemi menjadi modalitas kuat untuk menarik kemitraan ekonomi dalam jangka panjang. Indonesia perlu mesin pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan investasi pada bonus demografi dan teknologi.


Salah satu mitra strategis Pemerintah yakni Amerika Serikat (AS). Saat ini kedua negara tersebut juga tengah menjalin kerja sama ekonomi dalam bentuk baru melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), dimana pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi topik prioritas yang dibahas.


“Indonesia dan Amerika Serikat adalah mitra strategis yang memiliki visi bersama untuk kawasan Indo-Pasifik yang makmur dan stabil,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan dengan Senator AS asal Illinois, Tammy Duckworth di Jakarta, Rabu (9/08).


Kunjungan Senator Tammy Duckworth tersebut guna mendiskusikan sejumlah topik strategis mulai dari kerja sama IPEF, Critical Minerals, hingga KTT ASEAN. Perundingan IPEF kelima akan digelar pada bulan Oktober 2023 mendatang di Bangkok, Thailand dengan tujuan mewujudkan kerja sama ekonomi melalui peningkatan standar dan keterlibatan peran swasta.


Indonesia menggagas pembahasan kerja sama ekonomi Critical Minerals dalam IPEF sebagai komoditi penting dalam kemitraan jangka panjang. Salah satunya pemanfaatan nikel untuk Electric Vehicle (EV) serta komoditi penting lain untuk industri berteknologi tinggi.


Sebagai pemilik cadangan nikel terbesar dunia, Indonesia perlu mempersiapkan ekosistem kebijakan yang inklusif dan transparan agar menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok baterai lithium di dunia.


Indonesia perlu mendapatkan kemudahan dalam kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) di bawah Pemerintahan Joe Biden yang memberikan tax credits dalam proses manufaktur clean vehicle AS. Kemudahan tersebut hanya diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS.


"Sebagai mitra dalam IPEF Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA tersebut," ungkap Airlangga.


Selanjutnya, pertemuan tersebut juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) yang kerja samanya sedang berjalan. Pembahasan juga dilanjutkan mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 mendatang di Jakarta. Pertemuan tingkat tinggi ASEAN tersebut akan fokus pada pengembangan roadmap menuju Visi ASEAN 2045. Untuk itu, Indonesia berharap KTT ASEAN tersebut juga dapat dihadiri oleh Presiden AS Joseph Biden.(*)