EmitenNews.com - Central Proteina Prima (CPRO) tahun lalu meraup laba bersih Rp373,66 miliar. Menukik 83 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp2,20 triliun. Jadi, laba per saham dasar menjadi terjun bebas ke level Rp6,3 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp37,1 per lembar. 


Padahal, pendapatan bersih terakumulasi Rp8,24 triliun, menanjak 2,7 persen dari fase sama 2021 sebesar Rp8,02 triliun. Beban pokok penjualan Rp6,59 triliun, bengkak 0,9 persen dari edisi sama 2021 senilai Rp6,53 triliun. Laba kotor terkumpul Rp1,64 triliun, naik tipis dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,49 triliun.


Kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis Rp3,10 miliar naik dari Rp2,46 miliar. Beban penjualan Rp353,09 miliar naik dari Rp286,18 miliar. Beban umum dan administrasi Rp444,91 miliar naik dari Rp430,79 miliar. Beban operasi lain Rp76,46 miliar bengkak dari Rp26,85 miliar. Penghasilan operasi lain Rp38,44 miliar, turun dari Rp69,38 miliar.


Laba usaha Rp805,56 miliar, turun dari Rp817,97 miliar. Penghasilan keuangan bersih Rp1,50 miliar naik dari Rp1,48 miliar. Beban keuangan Rp241,84 miliar susut dari Rp248,40 miliar. Kerugian selisih kurs atas pinjaman jangka panjang Rp88,54 miliar bengkak dari Rp29,81 miliar. Keuntungan penyelesaian utang obligasi nihil dari Rp2,28 triliun. 


Laba sebelum pajak penghasilan Rp476,70 miliar, anjlok 79 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp2,28 triliun. Laba tahun berjalan Rp373,97 miliar, drop 83 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp2,20 triliun. Total ekuitas Rp3,18 triliun naik dari Rp2,87 triliun. Jumlah liabilitas Rp3,65 triliun naik dari Rp3,57 triliun. Jumlah aset Rp6,83 triliun naik dari Rp6,44 triliun. (*)