EmitenNews.com - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp320 miliar pada tahun 2022. Capex tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi usaha kertas coklat atau Brown Eco Manufacturer (ECO).

 

Presiden Direktur Alkindo Naratama (ALDO) Herwanto Sutanto mengatakan, capex tersebut dialokasikan sebagian besar untuk keperluan ekspansi pabrik anak usaha PT Eco Paper Indonesia(ECO) dan sisanya untuk pengembangan anak usaha lainya.

 

“Dana capex yang kami anggarakan tahun 2022 berasal dari gabungan internal kas dan pinjaman perbankan,” ungkap Herwanto, Minggu (17/04/2022).

 

Selain itu, Herwanto menambahkan, dengan adanya anggaran capex sebesar Rp 320 miliar, ALDO berharap bisa mendongkrak pertumbuhan pendapatan sebesar 30% dan laba sebesar 40%.

 

ALDO menargetkan dan fokus terhadap pasar paper bag dan paper boxes ke sektor FMCG, makanan dan minuman (F&B) dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan komitmen tetap pada konsep hijau memanfaatkan bahan mentah hijau, pengolahan dan energi. Disisi lain perseroan menargetkan kenaikan kapasitas produksi pada group kertas coklat.

 

“Kami menargetkan kenaikan produksi pada kertas coklat hingga 40-50% atau sekitar 120 ribu ton dan kertas konversi 5%,”ungkapnya.

 

Tahun ini seiring peningkatan dari konsumen, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) optimistis menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Adapun tahun ini ALDO membidik pendapatan sebesar 30% sementara untuk laba bersih diharapkan tumbuh 40%. "Kami optimistis dapat mencapai target tersebut, seiring dengan tingginya permintaan dari bisnis kemasan (packaging) untuk pengiriman industri e-commerce," ujar Sutanto.


"Kami berharap tren positif perseroan dapat terus berlanjut kedepannya seiring prospek cerah industri kertas daur ulang dan pengemasan di Indonesia ditambah dengan peluang yang masih luas di industri Polimer Berbasis Air," tambah Sutanto.

 

Adapun di sepanjang tahun 2021, bisnis sub-grup Kertas Perseroan menjadi kontributor utama ALDO dengan kontribusi 65%, dimana 38% berasal dari ECO Paper dan 27% dari Alkindo.