Transaksi Liar, dan Utang Diplototi Bursa, Begini Sanggahan Bersama Zatta Jaya (ZATA)
EmitenNews.com - Bersama Zatta Jaya alias Elcorps (ZATA) telah melunasi utang kepada Bank Raya Indonesia (AGRO) Rp22,21 miliar. Utang tersebut jatuh tempo pada 29 Desember 2022. Utang tersebut sempat ditunda untuk kepentingan perseroan.
Itu dilatari kalau penjualan terjadi pada saat idulfitri dengan kontribusi lebih 50 persen dari target satu tahun. Selain itu, perseroan juga bersaing dengan perusahaan sejenis. Nah, untuk memastikan ketersediaan line produksi di vendor, dan pemenuhan bahan baku di supplier untuk pemenuhan produksi, perseroan berencana menunda pembayaran.
”Kala rencana itu akan dikomunikasikan dengan Bank Raya, berita negatif ke publik, dan akhirnya perseroan membatalkan penundaan pembayaran kepada Bank Raya Indonesia,” tulis Hj Elidawati, Direktur Utama Elcorps menjawab pertanyaan bursa.
Selanjutnya, sisa dana initial public offering (IPO) sejumlah Rp22,21 miliar. Per 31 Desember 2022, sejumlah Rp13,9 miliar menyebar pada beberapa bank, dan jenis instrumen keuangan berupa rekening tabungan dengan bunga 0,5-0,6 persen per tahun, lalu sejumlah Rp8,3 miliar mengendap di kas perseroan.
Selanjutnya, mengenai transaksi ilegal Lembur Sadaya Investama (LSI) dengan melepas saham periode lock-up, karena butuh dana. Menyusul tindakan itu, selain mencoreng citra Elcorps, LSI juga sudah menerima peringatan tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di sisi lain, per Januari 2023, penjualan mencapai 103 persen dari proyeksi dengan growth 73 persen dari edisi Januari 2022. Itu dikontribusi penjualan ownstore 101 persen dengan pertumbuhan 55,4 persen dibanding periode sama tahun lalu, da? pencapaian target penjualan mitr? 105 persen dengan pertumbuhan 125 persen dibanding edisi sama tahun lalu.
Elcorps sudah merealisasikan seluruh alokasi modal kerja untuk mendukung produksi barang sampai lebaran 2023. Berdasar rencana jumlah barang masuk periode Januari-Mei 2023 sejumlah gross Rp179,1 miliar. Penerimaan barang per 31 Januari 2023 sebanyak 24 persen, dan 76 persen secara bertahap masuk Februari, Maret, dan Minggu ke-2 April 2023. (*)
Related News
Keponakan Hermanto Tanoko Tampung 8,3 Juta Saham AVIA, Ada Tujuan?
Cahayasakti Investindo (CSIS) Minta Restu Right Issue Buat Modal
Gugatan Bank DKI Ditolak, Pengadilan Tinggi Batalkan Putusan PN
Periksa! Ini Jadwal Dividen Interim EAST Rp3,5 per Lembar
LPCK Koleksi Marketing Sales Rp1,05 Triliun, Simak Pemicunya
INET Tambah 430 KM Jaringan FO Guna Layani ISP Jabodetabek di 2025