EmitenNews.com—Sepanjang tahun 2022, PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) mencatat pendapatan usaha tumbuh 4,3% secara tahunan menjadi Rp1,28 triliun dari sebelumnya Rp1,23 triliun. 

 

Selain itu, laba bersih perusahaan juga meningkat 7,4% menjadi Rp345 miliar dibandingkan dengan Rp321 miliar di tahun 2021 yang merupakan laba konsolidasi antara Mandiri Sekuritas dengan perusahaan anaknya, Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore).

 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, sebagai perusahaan sekuritas dengan lini bisnis terlengkap, mencakup investment banking, yaitu M&A advisory, equity dan debt capital markets, serta brokerage, baik institusi maupun retail, Mandiri Sekuritas memiliki komitmen tinggi untuk tumbuh bersama para nasabah serta pasar modal Indonesia.

 

Dalam mencapai hasil bisnis yang kuat, Mandiri Sekuritas selalu fokus kepada peningkatan layanan nasabah, baik korporasi, institusi, maupun retail dan sinergi dengan Bank Mandiri Group. 

 

Pada tahun 2022, Mandiri Sekuritas berhasil menyelesaikan 101 transaksi investment banking, termasuk IPO, rights issue, placement, penerbitan obligasi baik dalam mata uang rupiah maupun dolar AS dan liability management.“Beberapa strategic deals BUMN termasuk restrukturisasi Garuda Indonesia berhasil kami rampungkan,” ujar Oki.

 

Dia juga mengatakan, Mandiri Sekuritas terus optimis dengan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang kuat di tahun 2023, meskipun tetap waspada dengan gejolak ekonomi global yang mungkin timbul. 

 

Tahun ini, lanjut Oki, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG dapat mencapai angka 7.510 dengan perkiraan pertumbuhan EPS sebesar 17% di luar sektor komoditas dan didukung oleh kondisi likuiditas perbankan yang masih besar, struktur neraca perdagangan yang lebih baik, serta masih menariknya IHSG dibandingkan dengan emerging markets lain.