EmitenNews.com - Bank Raya Indonesia (AGRO) triwulan III-2023 membukukan laba bersih sebelum pajak tercatat Rp140,9 miliar atau tumbuh 29,4 persen YoY, dengan laba bersih setelah pajak Rp14,7 miliar meningkat 28 persen dibanding laba bersih akhir tahun lalu. Bank Raya telah genap dua tahun bertransformasi menjadi bank digital, dengan terus membangun bisnis digital.


Hasilnya, pertumbuhan kuat, dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk, dan customer experience. ”Kami juga terus memperkuat sinergi dengan ekosistem BRI Group guna memperluas akses produk dan jasa perbankan bagi para nasabah serta memberikan pengalaman terbaik dalam bertransaksi perbankan digital,” tutur Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya.


Pada Triwulan III-2023, Bank Raya telah merilis beberapa fitur pada digital saving seperti fitur Saku Jaga Optimal (Locked), penambahan jumlah saku bujet hingga 10 saku dengan jumlah rekening berbeda-beda, dan peningkatan user experience agar pembuatan saku lebih mudah. Selain penambahan fitur pada digital saving, pengembangan pada aplikasi Raya untuk user interface juga dibuat lebih menarik dengan meluncurkan gamification Misi Raya untuk mendapatkan reward serta revamp beranda aplikasi Raya dengan tampilan lebih segar.


Tidak hanya pengembangan fitur pada digital saving, Bank Raya terus berinovasi untuk membantu pertumbuhan bisnis para pelaku usaha. Salah satunya pada produk Pinang Dana Talangan kepada Agen BRILink. Pinang Dana Talangan dapat diakses melalui BRILink Mobile untuk penyediaan dana talangan agar dapat terus memudahkan masyarakat melakukan berbagai transaksi perbankan. Pada triwulan III-2023 tepatnya Juli 2023, Pinang Dana Talangan hadir dengan akses plafon lebih besar, menyesuaikan dengan tingkatan keagenan, dan dapat mengakses pinjaman hingga Rp50 juta. 


Supaya dapat mengakomodir itu, kualitas credit scoring ditingkatkan untuk memperkuat kualitas produk agar dapat dimanfaatkan makin banyak nasabah. Selain itu, disbursement Pinang Dana Talangan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sesuai risk appetite. “Investasi pada infrastruktur, dan teknologi untuk mendukung produk perbankan digital makin terintegrasi di aplikasi Bank Raya menjadi fokus agar dapat meningkatkan user experience para nasabah. Bank Raya akan menghadirkan fitur, produk dapat diakses siapapun, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, Bank Raya dapat terus mendukung BRI Group mendorong percepatan inklusi keuangan dengan menghilangkan keterbatasan masyarakat terhadap akses produk dan jasa keuangan,” ulasnya. 


Fokus kinerja bisnis digital ditandai kenaikan total penyaluran digital lending triwulan III-2023 meningkat 45,3 persen (yoy) sehingga pinjaman digital Bank Raya tercatat Rp943,5 miliar. Itu tidak lepas dari hasil sinergi dengan ekosistem BRI Group makin lengkap untuk melayani jasa keuangan. Seiring pertumbuhan digital lending, digital saving juga meningkat 77,5 persen menjadi Rp775,4 miliar. Pertumbuhan itu, terlihat pada jumlah user terus meningkat menjadi lebih dari 770 ribu CIF. Jumlah transaksi pada Aplikasi Raya meningkat 287,8 persen dengan peningkatan jumlah nominal 196,2 persen. 


Fitur paling diminati transfer online menggunakan BI Fast 59,2 persen, transaksi pembayaran menggunakan QRIS 13,7 persen, transaksi top up e-wallet 13,1 persen, transfer sesama Raya 6,5 persen, dan lain-lain 7,5 persen. “Meski kinerja triwulan III-2023 secara umum ada perlambatan, tetapi kinerja bisnis digital tumbuh dua digit. Pertumbuhan sesuai milestone kami yaitu melakukan scale-up bisnis melalui ekosistem BRI Group, so kami optimistis hingga akhir tahun dapat membukukan laba lebih baik dari tahun sebelumnya,” jelas Bagus.


Beberapa rasio kunci Bank Raya mengalami perbaikan, terlihat dari rasio BOPO mengalami perbaikan 84,56 persen dibanding periode sama sebelumnya 91,43 persen. Bank Raya juga memiliki rasio CAR 48,98 persen menguat dibanding periode sama sebelumnya 27,33 persen. “Ke depan, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan diperkuat melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi keuangan masyarakat melalui inovasi produk digital saving, dan digital lending guna mendukung langkah kami menjadi bank digital pilihan bagi masyarakat,” tegas Bagus. (*)