Tumbuh 16 Persen, Paruh Pertama 2025 BTPS Raup Laba Rp643,83 Miliar

Pengurus BTPN Syariah kala mengikuti seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bank BTPN Syariah (BTPS) paruh pertama 2025 menoreh laba bersih Rp643,83 miliar. Surplus 16,61 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp552,11 miliar. Laba bersih per saham dasar dilusian menjadi Rp84 dari sebelumnya Rp72.
Total pendapatan Rp2,6 triliun, turun dari Rp2,73 triliun. Itu dari jual beli marjin murabahah Rp2,28 triliun, susut dari Rp2,46 triliun. Pendapatan bagi hasil pembbiayaan musyarakah Rp15,49 miliar, melejit dari Rp628 juta. Pendapatan usaha utama lainnya Rp305,21 miliar, melejit dari Rp275,24 miliar.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer Rp244,87 miliar, turun dari Rp256 miliar. Hak bagi hasil milik bank Rp2,35 triliun, berkurang dari Rp2,48 triliun. Pendapatan operasional lainnya Rp27,92 miliar, turun dari Rp39,94 miliar. Total beban operasional lainnya Rp1,56 triliun, menciut dari Rp1,81 triliun.
Beban tenaga kerja Rp771,76 miliar, bengkak dari Rp722,47 miliar. Beban umum dan administrasi Rp344,18 miliar, susut dari Rp347,29 miliar. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Rp417,66 miliar, susut dari Rp722,73 miliar. Beban operasional lainnya Rp32,66 miliar, bengkak dari Rp26,6 miliar.
Jumlah ekuitas tercatat Rp9,69 triliun, meningkat dari akhir 2024 senilai Rp9,31 triliun. Total dana syirkah temporer Rp9,3 triliun, menciut dari akhir tahun lalu Rp9,59 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,65 triliun, menciut dari akhir tahun sebelumnya Rp2,83 triliun. Total aset Rp21,65 triliun, turun dari Rp21,74 triliun. (*)
Related News

PTBA Genjot Hilirisasi Batu Bara dan EBT Tahun Ini

ROTI Ditinggal Demeter, Investor Asal Singapura dan Dubai Ambil Alih

PTPP Kantongi Kontrak Rp15,28T, Terbesar dari BUMN dan Swasta

IRSX Rombak Struktur Bisnis via Lima Anak Perusahaan Baru Berbasis AI

Sido Muncul (SIDO) Optimistis Kinerja Pulih di Kuartal III, Ini Pemicu

BEI Akan Lelang 10 Saham Bursa Efek Kategori A Bulan Depan