EmitenNews.com - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) sepanjang tahun 2021 mampu membukukan kenaikan jumlah laba bersih sebesar 19 persen menjadi Rp144,7 miliar dari Rp121 miliar di sepanjang 2020.


Berdasarkan laporan keuangan KEJU yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (2/3), kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih di 2021 yang menjadi Rp1,04 triliun dari Rp961,22 miliar pada tahun sebelumnya.


Seiring dengan peningkatan nilai penjualan di 2021 tersebut, jumlah beban pokok penjualan yang dicatatkan perusahaan dengan brand Prochiz ini adalah sebesar Rp705,32 miliar atau lebih besar dibanding 2020 yang senilai Rp667,27 miliar.


Dengan demikian, laba bruto KEJU pada tahun lalu menjadi Rp336,99 miliar atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp293,95 miliar. 


Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan di 2021 tercatat Rp183,17 miliar atau meningkat dibanding Tahun Buku 2020 yang sebesar Rp157,21 miliar.


Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di 2021 yang mencapai Rp38,47 miliar, maka laba bersih KEJU pada tahun lalu menjadi Rp144,7 miliar. Sebagaimana diketahui, laba bersih KEJU untuk Tahun Buku 2020 adalah sebesar Rp121 miliar.


Per 31 Desember 2021, manajemen KEJU mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp181,9 miliar dari Rp233,91 miliar per 31 Desember 2020. Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat Rp767,73 miliar atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2020 yang senilai Rp674,81 miliar.


Menurut keterangan Direktur Utama KEJU, Bobby K Gandasaputra, penurunan jumlah liabilitas hingga 22,23 persen tersebut disebabkan oleh penurunan liabilitas sewa atas perubahan periode sewa terkait PSAK 73 sebesar Rp29,29 miliar.


Selain itu, lanjut Bobby, penurunan liabilitas juga dipengaruhi oleh penurunan liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp8,66 miliar dan penurunan beban akrual sebesar Rp20,2 miliar.