Tumbuh 21 Persen, Salim Ivomas (SIMP) Kantongi Laba Tahun 2022 Rp1,2 Triliun

EmitenNews.com—PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan Laba bersih Rp1,2 triliun pada tahun 2022, atau tumbuh 21 persen dibanding tahun 2021.
Direktur Utama Grup SIMP, Mark Wakeford menjelaskan, kinerja keuangan yang positif terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata serta dalam pengendalian biaya dan efisiensi.
“Sektor agribisnis pada tahun 2022 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca dan volatilitas harga komoditas. Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami.” papar dia dalam keterangan resmi, Selas(28/2/2023).
Ia merinci, perseroan membukukan pemulihan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti yang kuat pada semester kedua tahun 2022 dengan kenaikan 10 persen secara tahunan, sehingga mendorong kenaikan produksi sepanjang tahun 2022 sebesar 2 persen secara tahunan menjadi 2,81 juta ton.
“Seiring pula dengan kenaikan pembelian TBS dari eksternal, produksi CPO naik 20 persen secara tahunan pada semester II mengungkit pertumbuhan 7 persen tahun 2022 menjadi 736 ribu ton,” papar dia.
Namun, kata dia, Grup SIMP mencatat penjualan sebesar Rp17,79 triliun di tahun 2022, turun 9 persen dibanding tahun 2021 terutama karena penurunan penjualan produk Minyak & Lemak Nabati yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit.
“Laba bruto mencapai Rp4,65 triliun, laba usaha Rp2,92 triliun dan EBITDA Rp4,68 triliun. . Rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP pada 31 Desember 2022 turun menjadi 0,26x dibandingkan 0,37x pada 31 Desember 2021,” papar dia.
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025