EmitenNews.com—PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) meraih laba bersih sebesar Rp206 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau naik 30,3 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp158 miliar.


Hal itu ditopang pendapatan senilai Rp2 Triliun, atau meningkat 28,1 persen dari sembilan bulan tahun 2021 yang sebesar Rp1,6 Triliun.


Direktur Utama IMPC, Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, nilai laba bersih sembilan bulan Perseroan hampir mencerminkan capaian setahun penuh 2021 menjadi dasar keyakinan melampaui target 2022 yang ditentukan, yakni target Pendapatan senilai Rp2,6 triliun dan target Laba Bersih sebesar Rp260 miliar.


“Pasar menerima baik produk plafon kami. Kami meluncurkan dua merek sekaligus untuk menjangkau seluruh segmen pasar di Indonesia. Kami berencana untuk menambahkan mesin lagi di pabrik baru kami yang akan berlokasi di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), Jawa Tengah di tahap ketiga. Pabrik baru kami diperkirakan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2023.” papar dia kepada media, Senin (7/11/2022)


Ditambahkan, perseroan berencana untuk menggandakan kapasitas mesin plafon PVC pada kuartal II tahun 2023 mendatang yang akan ditempatkan di pabrik Perseroan di Gaharu. “Rencana ekspansi ini merupakan kelanjutan dari rencana bertahap yang dicanangkan pada Paparan Publik Tahunan 2022,” kata dia.


Ia melanjutkan, rencana untuk meningkatkan kapasitas pabrik tidak berhenti sampai di situ. Perseroan juga akan menambahkan kapasitas mesin Atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur berkisar 25 persen sebelum akhir tahun 2022. “Kami  memutuskan hal ini atas dasar permintaan pasar,” kata dia.


Pada sisi lain, jelas dia, pada tanggal 7 November ini, perseroan segera menggalang dana segar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 100 juta lembar saham baru atau sebanyak 2,07 persen dengan harga Rp3.250 per lembar.


“Sehingga menambahkan jumlah saham beredar menjadi 4.933.500.000 lembar dan jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp325 Miliar,” kata dia.


Ia merinci, sebanyak 78.082.600 lembar saham baru akan diambil bagian oleh PT Harimas Tunggal Perkasa (HTP) yang merupakan pemegang saham utama Perseroan.


Pertimbangan HTP turut serta dalam PMTHMETD adalah dalam rangka mendukung Perseroan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi usaha.


“Hal ini dilakukan HTP untuk mengokohkan komitmennya sebagai pemegang saham utama serta merupakan perwujudan kepercayaan atas prospek masa depan,” tukas dia.


Rencananya, jelas dia, dana ini akan sepenuhnya dipakai secara bertahap untuk ekspansi, pembelian mesin, tanah dan bangunan pabrik baru di KITB, serta modal kerja.


“Kami berharap, investasi ini akan menghasilkan kinerja positif pada tahun 2024 yang akan datang. Selain memperkuat struktur permodalan Perseroan, penerbitan saham baru dari PMTHMETD ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham,” pungkas dia.