Tumbuh 61,7 Persen, Laba Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp20,2 Triliun di Semester I

"Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan progresif sampai kuartal II dan berhasil menjadi group keuangan terbesar yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, antara lain terlihat dari pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 61.66% YoY, rasio kredit macet yang turun menjadi 2,47%, serta rasio imbal hasil terhadap ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 23%.” ujarnya.
_Ringkasan Kinerja Konsolidasi Bank Mandiri di Kuartal II 2022 :_
- Total Aset : Rp 1.785,71 triliun, naik 12,98% YoY
- Total Kredit : Rp 1.138,31 triliun, naik 12,22% YoY
- Total DPK : Rp 1.318,42 triliun, naik 12,76% YoY
- Laba Bersih : Rp 20,2 triliun, naik 61,7% YoY
- Return on Equity (ROE) : 23,03%, naik 7,91% YoY
- Net Interest Margin (NIM) : 5,37%, naik 0,32% YoY
- Non Performing Loan (NPL) : 2,47%, turun 0,72% YoY
Kualitas Kredit Terjaga Baik
Performa kredit Bank Mandiri pun diikuti oleh kualitas aset yang terjaga. Darmawan menjelaskan, Bank Mandiri secara konsisten berhasil menjaga perbaikan lewat monitoring serta manajemen risiko yang ketat.
Hasilnya, hingga pertengahan tahun 2022 posisi rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri (bank only) turun menjadi 2,47%. Tidak hanya itu, berkat optimalisasi kualitas aset serta efisiensi, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri pun berhasil ditekan menjadi 1,27% pada semester I 2022.
"Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah menjalankan proses mitigasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian termasuk menjaga rasio pencadangan dalam posisi yang mencukupi," paparnya.
Adapun, sampai dengan akhir Juni 2022 posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di Bank Mandiri kian melandai menjadi Rp 58,2 triliun. Jumlah tersebut sudah jauh lebih rendah dari posisi Juni 2021 sebesar Rp 96,5 triliun.
Bank Mandiri memiliki komitmen yang tinggi untuk mendorong peningkatan pembiayaan berkelanjutan. Pembiayaan berkelanjutan tercatat sebesar Rp 226 triliun. Jumlah tersebut, termasuk penyaluran pembiayaan ke sektor hijau sebesar Rp 105 triliun.
Related News

Galang Dana USD5 Miliar, IIX dan BEI Luncurkan Pasar Modal Oranye

Terungkap! Kinerja TUGU di Semester I-2025

BEI Telisik Transaksi Jumbo Pusat Data Emiten Grup Sinarmas (DSSA)

Pratama Widya (PTPW) Mau Gelar RUPSLB Terkait Kursi Kosong Komut

Bos UVCR Kembali Lego Saham, Ada Apa?

BEI Kupas Laporan Keuangan Emiten Sawit Milik Haji Isam, Kenapa?