Tunda RUPSLB, Rights Issue Diamond Citra (DADA) 14,35 Miliar Lembar Tersendat

EmitenNews.com - Rencana rights issue PT Diamond Citra Propertindo (DADA) tersendat. Itu menyusul pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tertunda. Efeknya, rencana rights issue maksimal 14,35 miliar belum jelas.
Alasan penundaan RUPS luar biasa tidak jelas. Manajemen Diamond Citra Propertindo berbekal surat bernomor LBE-238/DADA/092021 perihal penundaan RUPS luar biasa mengoreksi surat nomor:LBE-206R/DADA/092021 tanggal 07 Oktober perihal penundaan RUPS luar biasa.
Merujuk pada surat perseroan Nomor LBE-191/DADA/082021 tanggal 17 Agustus 2021 perihal penundaan RUPSLB 2020, perseroan mengumumkan RUPS akan ditunda sampai pengumuman lebih lanjut. Agenda RUPS Luar Biasa (Khusus RUPS Luar Biasa) persetujuan Rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Selanjutnya, persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan (portepel) perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PUT I, maksimal 14.354.000.764 (14,35 miliar) saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Agenda terakhir, persetujuan atas inbreng saham oleh Global Modern Investasia Pte. Ltd. (GMI), Asian Growth Company Pte. Ltd (AGC), dan Universal Headway System Pte. Ltd (UHC).
Ketiga perusahaan itu, bertindak pembeli siaga dalam PUT I atas saham-saham yang dimiliki dalam PT Cipta Diamond Property (CDP) sebagai setoran modal atas saham-saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham perseroan. ”RUPS Luar Biasa akan digelar pada Selasa, 26 Oktober 2021 mendatang,” tegas Lucky Kurniati, Corporate Secretary, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/10). (*)
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025