EmitenNews.com -Di penghujung semester kedua 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan sebanyak 11 calon emiten jumbo yang masih antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).  Informasi tersebut disampaikan BEI dalam data pipeline IPO di Jakarta, kemarin.

 

Disebutkan, sebanyak 77 emiten berhasil melantai di BEI sepanjang tahun berjalan ini, dan masih ada 28 calon emiten yang antre untuk IPO. Adapun, sebanyak 11 calon emiten di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar. Berikutnya, calon emiten dengan aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar mendominasi dengan jumlah 16 perusahaan. 

 

Kemudian diikuti satu perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.  Artinya, dengan antrean tersebut, pencatatan emiten baru pada 2023 berpotensi mencapai 105 perusahaan tercatat, jika 28 perusahaan tersebut melakukan IPO tahun ini. 

 

Direktur Utama BEI, Iman Rachman pernah mengatakan, hingga akhir tahun 2023 belum tentu bisa mencapai 100 emiten yang IPO, sehingga 28 calon emiten yang masih antre di pipeline bisa saja bergeser ke tahun depan.  "Sekarang kan sudah 77 emiten, kalau untuk 100 emiten mungkin belum bisa, ini kan sudah November. Di pipeline 28 kira-kira masih bisa digeser ke tahun depan," ujarnya. 

 

Disampaikannya pula, perusahaan tercatat di bursa telah mencapai 77 perusahaan baru. Angka itu menembus rekor jumlah emiten IPO dalam setahun, yang sebelumnya tercatat pada 1960 sebanyak 66 perusahaan. Sementara Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna memaparkan, dari 77 perusahaan yang telah tercatat di BEI, total dana yang dihimpun mencapai Rp 53,84 triliun. 

 

Selain itu, 28 perusahaan yang masih dalam pipeline pencatatan saham BEI terdiri dari tiga perusahaan sektor material dasar, kemudian enam perusahaan berasal dari sektor konsumer siklikal, empat perusahaan dari konsumer non siklikal, dua perusahaan energi, kemudian satu perusahaan yang bergerak pada bidang kesehatan dan transportasi logistik, tiga perusahaan teknologi dan masing-masing empat perusahaan sektor industri dan infrastruktur.

 

Tak hanya itu, dari pipeline obligasi sejauh ini BEI mencatat penerbitan 100 emisi dari 56 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp111,5 triliun. Kemudian terdapat 17 emisi dari 13 penerbit EBUS yang masih dalam pipeline. 

 

Sementara itu untuk rights issue, per tanggal 17 November, BEI mencatat telah terdapat 27 perusahaan yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp39,7 triliun. Sejauh ini, sebanyak 24 perusahaan yang masih dalam antrean pipeline rights issue BEI.