VinFast Janjikan USD1,2M untuk Jadikan Indonesia Hub di Asia Tenggara

VinFast, produsen kendaraan listrik terkemuka di Vietnam, menjanjikan USD1,2 miliar untuk menjadikan Indonesia sebagai hub di Asia Tenggara.
EmitenNews.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia dan Vietnam terlibat aktif dalam diskusi tarif yang sedang berlangsung dengan AS, dalam rangka melindungi investasi dan perdagangan dari meningkatnya ketidakpastian.
“Vietnam juga telah memainkan peran penting dalam komunitas ekonomi ASEAN, terutama dalam rencana strategis ASEAN, termasuk yang terbaru dan paling krusial bagi pertumbuhan ASEAN yaitu ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA)," tuturnya dalam acara Indonesia–Vietnam Friendship Association (IVFA) Members’ Gathering and Forum di Jakarta, Jumat (1/08).
Implementasi dari DEA ini diharapkan akan meningkatkan nilai ekonomi digital ASEAN menjadi USD2 triliun pada 2030, dan Indonesia diperkirakan sekitar USD600 miliar. "Jadi, saya pikir ini merupakan peluang bagi Indonesia dan juga bagi ASEAN,” tandasnya.
Upaya keberlanjutan juga semakin meningkat, dengan kerangka kerja seperti Netralitas Karbon ASEAN, Ekonomi Biru, dan Ekonomi Sirkular yang menyoroti komitmen ASEAN terhadap masa depan yang tangguh dan hijau.
Selain itu, ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang sedang berlangsung mencerminkan upaya-upaya untuk menyederhanakan perdagangan di tengah disrupsi global. ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mempromosikan perdagangan intra-ASEAN.
“Dengan adanya perang dagang global saat ini, ASEAN, yang percaya pada kolaborasi multilateral, harus memperkuat ekonomi intra-ASEAN-nya sendiri. Kita memiliki 600 juta penduduk dan ekonomi kita juga lebih dari USD3 triliun. Jadi, saya pikir ini ruang bagi kita untuk saling memperkuat rantai nilai regional, agar ASEAN lebih tangguh menghadapi hambatan dan ketidakpastian,” ujar Menko Airlangga.
Lebih lanjut, di bidang investasi, Vietnam terus menjadi salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di kawasan ASEAN. Kemajuan signifikan Indonesia dan Vietnam juga telah dicapai dalam lanskap investasi. Salah satu contoh penting yaitu komitmen VinFast, produsen kendaraan listrik terkemuka di Vietnam, yang telah menjanjikan USD1,2 miliar untuk menjadikan Indonesia sebagai hub di Asia Tenggara.
Indonesia dan Vietnam juga telah menandatangani Letter of Intent untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi digital dan peningkatan kapasitas teknis untuk memperkuat infrastruktur, mendorong inovasi, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ke depannya, terdapat beberapa peluang signifikan untuk kolaborasi strategis di berbagai sektor seperti industri peralatan lainnya, perdagangan, jasa, ketenagalistrikan, hotel dan restoran, serta perikanan.
“Di masa ketidakpastian ini, kita telah menunjukkan persahabatan sejati. Dan saya pikir acara hari ini menunjukkan bahwa Vietnam dan Indonesia dapat bekerja sama untuk mengurangi risiko ketidakpastian global," sambung Airlangga.
Menurutnya Indonesia perlu tetap optimis terhadap masa depannya, bahwa kawasan ini ke depan akan makin bersatu, terintegrasi, berdaya saing, berkomitmenx untuk mempertahankan tatanan perdagangan multilateral yang terbuka, tangguh, dan berwawasan ke depan.(*)
Related News

Produksi Beras Pada Juni 2025 Sebesar 2,28 Juta Ton

Menhub Minta Investigasi Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek

Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Perluas Akses Rumah Layak bagi Rakyat

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

Surplus 3,37 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp13.599 Triliun