EmitenNews.com - BUMN konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 117,66 miliar pada 2021, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 185,76 miliar. Meski pendapatan naik dari Rp 16,53 triliun menjadi Rp 17,80 triliun.


Manajemen Wika dalam pengumuman resmi di Jakarta, Senin (14/3/2022) menyebutkan bahwa penurunan keuntungan dipicu atas pelemahan penghasilan lain-lain bersamaan. Penghasilan lain-lain turun dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 1,27 triliun. Sedangkan beban lain-lain berhasil dipangkas dari Rp 2,36 triliun menjadi Rp 1,06 triliun.


Sedangkan total aset perseroan meningkat menjadi Rp 69,38 triliun pada 2021, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 68,10 triliun. Ekuitas naik dari Rp 16,65 triliun menjadi Rp 17,43 triliun. Sedangkan total liabillitis naik tipis dari Rp 51,45 triliun menjadi Rp 51,95 triliun.


Sebelumnya, WIKA berencana menginvestasikan dana Rp 1,68 triliun pada perusahaan patungan, PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Transaksi tersebut mencerminkan 9,38% dari nilai ekuitas perseroan.


JGC merupakan Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) yang akan membangun sekaligus mengoperasikan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 km, yang merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia. Di BUJT tersebut, Wika memegang porsi 10% saham.


Adapun sisanya dipegang oleh PT Daya Mulia Turangga, PT Gama Group, dan PT Jasa Sarana sebesar 27,5%, kemudian PT PP Tbk (PTPP) 10% dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 20%. Sedangkan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bertindak sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 32,5%.


Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya menjelaskan bahwa perseroan berencana melangsungkan transaksi afiliasi dengan menginvestasikan sebesar Rp 1,68 triliun melalui setoran modal awal sebesar Rp 609 juta.


"Dengan rencana transaksi ini akan mendukung kebutuhan dana JGC dalam menunjang kegiatan operasional ke depan dan diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap perseroan," jelas Mahendra.


Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian yang diaudit per September 2021, Wika saat ini memiliki nilai ekuitas sebesar Rp 17,9 triliun. Sedangkan nilai transaksi afiliasi tersebut lebih dari 20%, sehingga investasi ke JGC bukan termasuk transaksi material.