EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat. Itu terjadi di tengah sentimen eksternal mulai meluruh. Lalu, inflow investor asing pada saham blue chip akan masih berlanjut.


Sementara harga komoditas seperti coal, metal mining, dan crude palm oil (CPO) akan tetap solid. ”IHSG kami perkirakan akan bergerak pada rentang support 7.180, dan resisten 7.250,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia.


Secara teknikal, IHSG setelah tertolak dari upper range bollinger bands di bawah MA 5 diikuit indicator MACD telah dead cross. Namun, kalau ditilik dari candle pada perdagangan kemarin lower shadow memanjang, berarti terjadi perlawanan pada perdagangan kemarin. Beberapa saham berpotensi naik hari ini antara lain JSMR, MYOR, HMSP, UNVR, BBTN, ICBP, EMTK, dan DOID.


Kemarin IHSG minus 0,13 persen menjadi 7.215,98. Sejumlah sektor pendorong koreksi IHSG yaitu transportasi dan logistik anjlok 2,24 persen, energy menukik 1,29 persen, dan consumer cyclical terpangkas 1,27 persen. Investor asing membukukan net buy Rp137,66 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli BBRI, BBCA, dan ADMR.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat. Itu menyudahi koreksi setelah minggu terjadi kekhawatiran akan kebijakan hawkish The Fed. Pagi ini, bursa Asia bergerak positif. Indeks Nikkei surplus 0,18 persen, dan indeks Kospi naik 0,56 persen. Apresiasi bursa Asia didorong rilis Japan Unemployment Rate Jepang turun, dan rilis GDP kuartal pertama Korea Selatan lebih tinggi dari konsensus. (*)