Wall Street Bangkit, IHSG Orbit Zona Merah
seorang pengunjung mengabadikan pergerakan saham melalui smartphone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat. Kondisi itu, mengantarkan Nasdaq ke level tertinggi sepanjang sejarah. Laporan keuangan emiten kuartal ketiga masih menjadi katalis utama pasar.
Alphabet surplus 1,66 persen, induk dari Google sebagai salah satu emiten dengan kapitalisasi terbesar berhasil membukukan pendapatan, dan laba bersih lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, emiten kontraktor perumahan, D.R Horton terkoreksi cukup dalam hingga 7,2 persen setelah melaporkan proyeksi pendapatan untuk tahun depan lebih rendah dari ekspektasi.
Pelemahan itu, memicu koreksi saham sejenis sehingga memberikan tekanan terhadap indeks. Lompatan Wall Street, diikuti lonjakan harga beberapa komoditas, dan laporan keuangan emiten diprediksi menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Di sisi lain, aksi jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif pasar.
Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 30 Oktober 2024, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.560-7.515, dan resistance 7.655-7.700. berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham-saham laik koleksi.
Yaitu, Pakuwon Jati (PWON), Goto Gojek (GOTO), Map Aktif Adiperkasa (MAPA), Summarecon Agung (SMRA), Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP). (*)
Related News
Menhub: Sistem Logistik yang Efisien Kunci Kuatnya Struktur Ekonomi
Mendagri Minta Pemda Perbanyak Rusun Sebagai Solusi Permukiman Padat
SMS Bukukan Laba Bersih SMF Rp432 Miliar Hingga September
Rampungnya IUE-CEPA Buka Peluang Produk Alas Kaki dan Furnitur
Tegaskan Arah Transformasi Bisnis, ADMF Mantapkan 3 Pilar Strategis
Kemenperin Gandeng MediaWave Sediakan Teknologi AI untuk IKM





