Wall Street Jeblok, IHSG Ikut Terseret?

Petugas kebersihan mengelap layar yang menampilkan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah. Itu seiring aksi ambil untung investor menjelang libur panjang pada Senin, 1 September 2025 dalam memperingkati hari buruh. Saham teknologi berhubungan dengan AI longsor parah.
Misalnya, Nvidia anjlok 3,30 persen, dan DELL ambles 8,88 persen. Sementara itu, investor juga mencerna data belanja konsumen, dan Perseronal Consumption Expenditure (PCE) untuk edisi Juli 2025. Pada bulan tersebut belanja konsumen, dan PCE merupakan indikator inflasi paling diperhatikan The Fed.
Sebagai bahan pertimbangan penetapan kebijakan moneter, belanja konsumsi 0,5 persen mom, dan PCE 2,6 persen yoy sesuai konsensus. Seiring sesuai ekpektasi data tersebut, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan akhir September 2025 mendatang meningkat menjadi 89 persen dari 85 persen.
Menyusul koreksi indeks bursa Wall Street, dan aksi jual investor asing berlanjut diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, aksi demonstrasi reda seiring tuntutan masyarakat dipenuhi, dan lonjakan harga komoditas mineral logam diprediksi menjadi sentimen positif pasar indeks harga saham Gabungan (IHSG).
So, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 1 September 2025, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Indeks akan menyusuri kisaran support 7.700-7.710, dan resistance 7.890-7.950. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia ANTM, MDKA, HRTA, JPFA, DSNG, dan SIMP.(*)
Related News

Wall Street Loyo, IHSG Lanjut Menyala

Fluktuatif, IHSG Mencoba Jangkau 7.900

Profit Taking Intai IHSG, Angkut Saham AADI, BUKA, dan BUMI

Luas Panen Dongkrak Produksi Padi Hingga 1,51 Juta Ton pada Juli

Didorong Seluruh Sektor, IHSG Naik 0,85 Persen ke Level 7.801

Bahlil Tepis Isu Kelangkaan BBM