EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Itu seiring aksi jual terhadap saham teknologi berkapitalisasi besar belum tekrbendung. Terutama saham berhubungan dengan teknologi kecerdasan buatan alias artficial intellegent (AI). Saham Nvidia susut 0,82 persen, dan Oracle turun 1,71 persen.

Aksi jual tersebut dipicu pesimisme investor terhadap keberlanjutan dari tren bullish sektor ini ke depan. Sementara itu, saham Intel berhasil membukukan kenaikan cukup signfikan hingga 6,41 persen, dan mampu memperkecil pelemahan Nasdaq setelah ada laporan dari Bloomberg.

Di mana, perseroan sedang berupanya untuk mendapatkan pendanaan/investasi dari Apple, tepat sehari setelah Nvidia mengatakan akan berinvestasi sebesar USD5 miliar di perseroan. Koreksi indeks bursa Wall Street, dan aksi jual investor asing diprediksi menjadi sentimen negatif di pasar. 

Sementara itu, lonjakan harga beberapa komoditas berpeluang menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks ditaksir bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan, Kamis, 25 September 2025, indeks akan mengitari kisaran support 8.065-8.000, dan resistance 8.190-8.250.

Menilik data tersebut Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Trimegah Bangun Persada (NCKL), Erajaya (ERAA), XLSmart (EXCL), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS), dan Bukalapak (BUKA). (*)