Wall Street Koreksi, IHSG Tetap Perkasa
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup melemah tipis. Itu seiring sikap hati-hati investor menjelang keputusan The Fed mengenai suku bunga acuan. Selain itu, lompatan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun berlanjut juga turut menjadi tambahan sentimen negatif pasar.
The Fed akan memulai rapat pada hari Selasa, dan memutuskan kebijakan moneter pada Rabu waktu setempat. Berdasar CME FedWatchTool probabilitas The Fed melakukan pemangkasan suku bunga acuan 25 bps tercatat cukup tinggi yaitu 89 persen dibanding sebulan lalu hanya 67 persen.
Selain mengharap pemangkasan suku bunga acuan, investor juga ingin melihat adanya penegasan kembali dari Jerome Powell kalau The Fed dalam memutuskan kebijakan masih didasarkan pada data ekonomi terkini, khususnya setelah dana ADP November 2025 menunjukkan adanya perlambatan sektor tenaga kerja.
Koreksi indeks bursa Wall Street menjelang rapat The Fed, dan koreksi harga mayoritas komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, aksi beli investor asing berlanjut berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks akan bergerak bervariasi cenderung menguat.
Sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 9 Desember 2025, indeks akan menjelajahi kisaran support 8.640-8.570, dan resistance 8.780-8.850. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor menjala saham BUMI, AMRT, EXCL, MYOR, ADRO, dan RAJA. (*)
Related News
Makin Impresif, IHSG Siap Jebol 8.800
IHSG Melaju, Gulung Saham ADMR, INCO, dan MDKA
Rekor Lagi! IHSG Lari Kencang Berkat BUMI, DEWA, GOTO
KISI Catat Pertumbuhan Investor dan Transaksi Sepanjang 2025
SPBU Shell Kembali Jualan RON 92, Berikut Harganya
IHSG Cetak ATH Intraday 8.704,27 di Sesi I, Sektor Ini Pimpin Naik





