EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak volatile cenderung melemah. Di mana, pelaku pasar masih akan mengantisipasi data inflasi Indonesia bulan oktober, dan data Fed interest rate decision akan rilis pekan ini. 


Sementara itu, PMI Indonesia bulan oktober kembali mengalami ekspansi namun melambat menjadi 51.8 (prev. 53.7). ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.040, dan resisten 7.130,” tutur Ayu Dian, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (1/11).


Secara teknikal, Indeks berhasil breakout resistance 7.091 sehingga berpotensi menguji resistance 7.130. Indicator stochastic telah berada di area overbought sehingga rawan terkoreksi. Namun, MACD masih berada di area golden cross diikuti volume beli masih tinggi. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain BFIN, MAPI, INDF, PTRO, ESSA, ELSA, AKRA, dan PTBA.


Kemarin, Indeks surplus 0,60 persen menjadi 7.098. Sektor mengalami penguatan antara lain energy naik 2,16 persen, transportation surplus 1,93 persen, dan basic materials tumbuh 1,65 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp916,74 miliar. Saham paling banyak dibeli investor asing di antaranya BBRI, BBCA, ADRO, PGAS, dan PTBA.


Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Para pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga The Fed dengan konsensus akan ada kenaikan 75 bps. Pasar melihat The Fed masih agresif hingga akhir tahun. Selain itu, pasar merespons negatif data Dallas Fed Manufacturing Index Oktober kembali turun menjadi minus 19.4 (prev. -17.2).


Pagi ini, bursa Asia mengorbit zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,03 persen, dan Kospi surplus  0,63 persen. Pagi ini, korea merilis balance of trade kembali defisit USD6,7 miliar. Lalu, Jepang tercatat mengalami penurunan pada PMI Oktober menjadi 50,7 (prev. 50.8). (*)